Halaqah 105: Dalil Pertama

Halaqah 105: Dalil Pertama
Halaqah yang ke-105 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Fadhlul Islām yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahāb rahimahullāh.
Beliau mengatakan
بَابُ مَا جَاءَ فِي غُرْبَةِ الإِسْلاَمِ وَفَضْلِ الغُرَبَاءِ
Bab apa-apa yang datang, maksudnya adalah dalil-dalil yang datang, yang berisi tentang akan terjadinya غُرْبَة الإِسْلاَم keasingan agama Islam وَفَضْلِ الغُرَبَاءِ dan dalil-dalil tentang keutamaan orang-orang yang asing yaitu orang yang asing karena dia berpegang teguh dengan Islam.
Beliau mengatakan rahimahullāh
وَقَوْلُ اللَّهِ تَعَالَى
Dan firman Allāh ﷻ
فَلَوْلَا كَانَ مِنَ القُرُونِ مِنْ قَبْلِكُمْ أُولُو بَقِيَّةٍ يَنْهَوْنَ عَنِ الفَسَادِ فِي الأَرْضِ إِلَّا قَلِيلًا مِمَّنْ أَنْجَيْنَا مِنْهُمْ﴾ [هود: 116]
Allāh ﷻ mengatakan didalam surah Hud, seandainya bukan karena adanya orang-orang yang tersisa, yang telah berlalu sebelum kalian, yang mereka dahulu melarang dari kerusakan, yaitu melarang dari kemaksiatan, kecuali sedikit dari orang-orang yang kami selamatkan di antara mereka dan orang-orang yang zhalim mengikuti apa-apa yang mereka diberikan keluasan di dalamnya dan dahulu mereka adalah orang-orang yang mujrimin.
Disebutkan di dalam tafsir Al-Muyassar maksud dari ayat tadi adalah
فهلاَّ وُجد من القرون الماضية بقايا من أهل الخير والصلاح، ينهون أهل الكفر عن كفرهم، وعن الفساد في الأرض، لم يوجد من أولئك الأقوام إلا قليل ممن آمن
Maksud dari firman Allāh ﷻ disini adalah apakah tidak ada dari orang-orang yang sebelum kalian yang telah hidup pada abad-abad yang lalu, apakah tidak ada sebagian orang, yaitu sebagian orang baik, yang mereka melarang dari kerusakan di bumi, yang melarang orang yang melakukan kekufuran dari kekufurannya, kemudian Allāh ﷻ mengatakan
إِلَّا قَلِيلًا مِمَّنْ أَنْجَيْنَا مِنْهُمْ
Kecuali sedikit saja, maksudnya adalah tidak ada di antara mereka dari kaum-kaum yang telah berlalu tadi kecuali sedikit saja di antara mereka yang kami telah selamatkan mereka
Kecuali sedikit saja artinya ada di antara umat-umat terdahulu yang mereka يَنْهَوْنَ عَنِ الفَسَادِ, mereka melarang dari kerusakan, melarang orang yang kufur dari kekufurannya, melarang orang yang berbuat maksiat dari kemaksiatannya, itu ada tapi mereka adalah قَلِيلًا mereka adalah sedikit sekali مِمَّنْ أَنْجَيْنَا مِنْهُمْ dan merekalah orang-orang yang Allāh ﷻ selamatkan.
Syahidnya disini adalah
إِلَّا قَلِيلًا مِمَّنْ أَنْجَيْنَا مِنْهُمْ
jadi maknanya ada tapi mereka sedikit. Dari umat-umat yang terdahulu, orang yang beramar ma’ruf nahi mungkar, yang mereka sholeh di dalam diri mereka dan mereka juga mushlih berusaha untuk memperbaiki orang lain itu ada tapi قَلِيلًا dan ini syahidnya.
Ternyata di umat-umat terdahulu juga orang-orang yang sholeh dan orang-orang yang berusaha untuk menyolehkan orang lain, melarang mereka dari kemungkaran, dari kesyirikan dan kebid’ahan itu ada tapi mereka adalah قَلِيل. Fadhlul ghurabā’ yang disebutkan dalam ayat ini disebutkan oleh Allāh ﷻ
مِمَّنْ أَنْجَيْنَا مِنْهُمْ
Dari orang-orang yang telah kami selamatkan diantara mereka, artinya orang-orang yang selamat saat itu adalah orang-orang yang ghurobā’, orang-orang yang قَلِيل tadi, ini adalah ḥats dan juga dorongan bagi kita semuanya untuk berpegang teguh dengan Islam di tengah-tengah manusia yang mulai mereka tidak komitmen, tidak konsekuen dengan Islam itu sendiri, supaya kita diselamatkan oleh Allāh ﷻ sebagaimana ghurobā’ yang ada di zaman dahulu, di tengah orang-orang yang sudah berlalu umat-umat yang telah berlalu di sana ada قَلِيلًا ada sedikit hamba-hamba Allāh ﷻ yang mereka beramar ma’ruf nahi mungkar yang mereka Istiqomah di atas Islam akhirnya mereka diselamatkan oleh Allāh ,ﷻ ini syahidnya.
Jadi disebutkan di sini tentang keasingan Islam dan juga disebutkan tentang keutamaan orang-orang yang asing. Di sini ada dua poin, poin yang pertama dalil tentang akan asingnya Islam dan yang kedua adalah keutamaan orang-orang yang asing. Kalau didalam ayat yang pertama ini maka maksudnya adalah Islam yang telah berlalu, Islam yang dibawa oleh para nabi, para rasul sebelum Nabi ﷺ, maka orang-orang yang melakukannya mereka juga ghurobā’ dan keutamaanya adalah diselamatkan oleh Allāh ﷻ yaitu diselamatkan dari adzab, kalau kita ingin selamat dari adzab maka jadilah ghurobā’ tadi yaitu orang-orang yang berpegang teguh dengan Islam di tengah-tengah orang-orang yang mereka tidak berpegang teguh dengan Islam.
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Fadhlul Islam]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top