Halaqah 90: Pembahasan Dalil Kelima

Halaqah 90: Pembahasan Dalil Kelima
Halaqah yang ke-90 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Fadhlul Islām yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahāb rahimahullāh.
Beliau mengatakan
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَادِكُمْ وَلَا إِلَى أَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ»
Beliau mengatakan Rasulullah ﷺ bersabda sesungguhnya Allāh ﷻ tidak melihat kepada jasad-jasad kalian, gemuk kurus tinggi pendek tampan jelek, Allāh ﷻ tidak melihat jasad-jasad kalian. Itu Allāh ﷻ yang menciptakan, menjadikan yang satu tinggi yang satunya pendek yang satunya hitam satunya putih, Allāh ﷻ menciptakan itu semua, Allāh ﷻ tidak melihat yang demikian.
وَلَا إِلَى أَمْوَالِكُمْ
Dan Allāh ﷻ juga tidak melihat kepada harta kalian, yang kaya yang miskin yang sedang, derajat di sisi Allāh ﷻ bukan pada kekayaan dan bukan pada jasad seseorang. Oleh karena itu jangan kita himmah kepada besarnya jasad atau banyaknya harta, Allāh ﷻ tidak melihat yang demikian. Apa yang Allāh ﷻ lihat
وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
Akan tetapi Allāh ﷻ melihat kepada hati-hati kalian kepada qolbu-qolbu kalian dan juga melihat pada amalan-amalan kalian. Allāh ﷻ melihat pada qolbu-qolbu kalian, bagaimana dengan keikhlasannya, keimanannya, rasa takutnya, rasa mahabbahnya, mengharapnya kepada Allāh ﷻ, tawakkalnya kepada Allāh ﷻ, kebersihan hatinya dari riya, zuhudnya, maka Allāh ﷻ melihat pada hati-hati tersebut.
Kalau Allāh ﷻ melihat pada hati kita maka hendaklah kita memperhatikan hati kita tersebut, malu apabila hati tersebut dalam keadaan kotor dengan riya, sum’ah, syahwat yang muharromah, maka hendaklah seseorang jangan memperhatikan jasadnya, hartanya dan berlebihan didalam masalah jasad dan juga harta kemudian dia menyepelekan masalah hatinya. Hendaklah dia memperhatikan hatinya karena sadar bahwasanya Allāh ﷻ melihat kepada hatinya. Ketika seseorang tidak merasa dilihat oleh Allāh ﷻ hatinya sehingga dia biarkan hatinya dalam keadaan kotor, tidak menjaganya dari kemaksiatan dan seandainya dia kotor tidak dia bersihkan dengan istighfar dan dengan bertaubat kepada Allāh ﷻ.
Itu yang dilihat oleh Allāh ﷻ yang pertama, kalau itu dilihat maka kita perhatikan bagaimana seseorang ketika dia merasa mobilnya dilihat oleh orang lain ya dia berusaha untuk senantiasa bersih, seandainya tergores pagi hari sorenya sudah mulus karena dia merasa banyak orang yang melihat pada mobilnya misalnya akhirnya dia perhatian. Kalau kita merasa hati kita dilihat oleh Allāh ﷻ maka hendaklah kita perhatian ekstra terhadap hati kita, jangan di kotori dan merasa malu kalau sampai mengotori hatinya, kalau sampai kotor maka segera di bersihkan dengan istighfar taubat dan amal yang sholeh.
Disamping hati maka yang dilihat oleh Allāh ﷻ adalah أَعْمَالِكُمْ amalan kalian. Allāh ﷻ tidak melihat jasad kalian dan harta kalian tapi Allāh ﷻ melihat pada amalan kalian, dilihat amalan kalian apakah amalan kalian sesuai dengan Islam yang dibawa oleh Nabi ﷺ atau tidak karena amalan yang diridhoi oleh Allāh ﷻ, yang diterima oleh Allāh ﷻ adalah amalan yang sesuai dengan Islam yang dibawa oleh Nabi ﷺ.
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
Barangsiapa yang mengamalkan sebuah amalan tidak ada di atasnya agama kami maka amalan tersebut tertolak.
Allāh ﷻ amalan ini sesuai dengan sunnah Nabi ﷺ atau tidak, sesuai dengan islam atau tidak atau dia masih mengikuti hawa nafsunya kemudian mengamalkan amalan-amalan yang bid’ah. Ketika seseorang hamba menyadari bahwasanya Allāh ﷻ melihat pada amalannya maka dia berusaha untuk melaksanakan amalan tersebut sesuai dengan Islam dan istiqomah terus di atas amalan yang sesuai dengan Islam. Istiqomah karena Allāh ﷻ melihat terus jadi bukan hanya pada amalan ini Allāh ﷻ melihat tapi juga amalan yang seterusnya dan seterusnya sampai dia meninggal dunia.
Berarti sabda Nabi ﷺ
وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
di dalamnya ada dorongan bagi kita untuk beramal sesuai dengan Islam yang dibawa oleh Nabi ﷺ dan istiqomah di atas Islam yang dibawa oleh Nabi ﷺ dan makna Istiqomah di atas Islam diantaranya adalah mengamalkan amalan sesuai dengan Islam yang dibawa oleh Nabi ﷺ ini adalah bagian dari Islam, menyerahkan diri kepada Allah.
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Fadhlul Islam]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top