Halaqah 44: Bab 06 Tentang Keluar dari Penamaan Islam – Pembahasan Dalil Kedua Bag 03

Halaqah 44: Bab 06 Tentang Keluar dari Penamaan Islam – Pembahasan Dalil Kedua Bag 03
Halaqah yang ke-44 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Fadhlul Islām yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahāb rahimahullāh.
Beliau mengatakan bahwasanya Rasulullāh ﷺ bersabda
ومن دعا بدعوى الجاهلية فإنه من جثى جهنم
_Dan barangsiapa yang menyeru dengan seruan jahiliah_
Yang dimaksud dengan seruan jahiliah adalah seruan selain seruan kepada agama Islām, Islām & jahiliah ini adalah bertolak belakang satu dengan yang lain.
Segala sesuatu yang menyeru kepada sesuatu yang bertentangan dengan Islām dinamakan dengan Jahiliah, menyeru kepada selain Islām maka ini menyeru kepada Jahiliah.
أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ
_Apakah mereka mencari hukum jahiliah_
Jadi yg dimaksud dengan Jahiliah adalah segala sesuatu yang bertentangan dengan agama Islām, dakwah jahiliah berarti seruan untuk mengajak manusia melakukan sesuatu yang bertentangan dengan agama Islām yang dibawa oleh Nabi ﷺ.
ومن دعا بدعوى الجاهلية
Barangsiapa yang menyeru kepada seruan jahiliah.
Diantaranya misalnya dia menisbahkan diri kepada sesuatu yang bukan kembali kepada Islām diantaranya adalah
Pertama, menyeru kepada sesuatu yang bertentangan dengan Islām, Islām mengajarkan kita beriman dengan Nama & sifat Allāh ﷻ kemudian dia menyeru kepada pengingkaran kepada Nama & juga Sifat Allāh ﷻ, Islām mengajarkan kita untuk tidak menyerupakan Allāh ﷻ dengan makhluk kemudian dia menyeru kepada penyerupaan Nama dan sifat Allāh ﷻ terhadap makhluk
Maka ini masuk kedalam sabda Nabi ﷺ
فإنه من جثى جهنم
Dia termasuk جثى جهنم yaitu orang² yang masuk kedalam Jahanam
Dan ini adalah ancaman bagi orang yang menyeru kepada dakwah jahiliah, menyeru kepada sesuatu yang bertentangan dengan Islām.
Bisa maknanya kalau dia menyeru kepada sesuatu yang membatalkan keIslāman berarti جثى جهنم menjadi orang yang kafir & dia kekal di dalam neraka, tapi kalau yang dia seru dia adalah jahiliah bertentangan dengan agama Islām tetapi tidak sampai kepada pembatal keIslāman maka dia terancam dengan masuk kedalam Neraka, dan kalau dia seorang muslim maka dia kelak akan keluar dari Neraka dan akan masuk kedalam Surga.
Jadi جثى جهنم apakah dia kekal atau tidak kekal dilihat dari dakwah jahiliah yang dia serukan, apakah Jahiliah disini sampai membatalkan keIslāman dia atau tidak.
فقال رجل يا رسول الله: وإن صلى وصام؟
Maka seorang laki-laki mengatakan _Ya Rasulullāh, meskipun orang tersebut shalat & juga puasa?
Dia shalat, melakukan 5 shalat waktu, berpuasa di bulan Ramadhan tapi sayang diwaktu yang sama dia mengajak orang lain untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan Islām.
قال: وإن صلى وصام،
_Meskipun dia orang yang shalat & berpuasa_
Menunjukkan bahwasanya disana terkadang ada orang yang secara dzhohir, shalat bersama kita melakukan shalat 5 waktu dan juga berpuasa di bulan Ramadhan tapi dia mengajak kepada aliran yang sesat, mengajak kepada kemaksiatan, kebidahan.
فادعوا بدعوى الله الذي سماكم
Maka hendaklah kalian mengajak / memanggil dengan panggilan Allāh ﷻ yang Allāh ﷻ namakan kalian dengannya.
Berarti
ومن دعا بدعوى الجاهلية
Bisa juga diartikan _Barangsiapa yang memanggil dengan panggilan jahiliah_ bisa diartikan yang pertama menyeru kepada selain Islām atau yang kedua memanggil dengan panggilan selain agama Islām, panggilan jahiliah selain Islām, selain Iman, selain hamba Allāh ﷻ maka balasannya adalah dia termasuk jama’ahnya jahanam yaitu orang² yang masuk kedalam Jahanam.
Apa nama² yang sudah Allāh ﷻ berikan kepada kita, Al Muslimin wal Mu’minin Ibadallāh, diantaranya adalah muslimin atau orang² yang beriman atau hamba² Allāh ﷻ, atau mengatakan
يا عباد الله اوصيكم ونفسي بتقوى الله
atau mengatakan ayyuhal muslimin, ma’asyirol mu’minin dan seterusnya, kita memanggil mereka dengan nama² yang sudah Allāh ﷻ berikan kepada kita, ketika beliau mengatakan – فادعوا – maka ini adalah perintah & perintah asalnya adalah wajib, berarti wajib bagi kita untuk memberikan nama diri kita dengan nama yang sudah Allāh ﷻ berikan.
Kemudian yang sebelumnya ancaman orang yang menyeru dengan seruan jahiliah atau memanggil dengan panggilan jahiliah bukan dengan nama yang Allāh ﷻ berikan kepada kita bahwasanya dia adalah – من جثى جهنم – dan جثى artinya adalah jama’at, جثى جهنم maksudnya adalah jamaah nya jahanam. Ini menunjukkan tentang larangan menyeru dengan seruan jahiliah, memberi nama dengan nama² Jahiliah,
Apa yang dimaksud dengan nama² jahiliah : nama² dimana Wala dan Baro tidak kembali kepada Islām itu sendiri tapi kembali kepada negara, orang, kembali kepada organisasi, ormas, suku, itu dinamakan dengan دعوى الجاهلية bukan dakwah Islām.
Berarti hadits ini jelas menunjukkan kepada kita tentang bab yang disebutkan oleh muallif tentang celaan keluar dari dakwah Islām, keluar dari nama² Islām, ini adalah perkara yang diharamkan, wajib bagi kita untuk tetap berada di dalam nama Islām, jangan membuat nama² sendiri & ini adalah termasuk bagian dari menyerahkan diri kita kepada Allāh ﷻ.
Selain kita menyerahkan diri di dalam masalah aqidah, menyerahkan diri di dalam Ibadah, tidak beribadah kecuali dengan cara yang Allāh ﷻ ajarkan kepada kita melalui lisan Nabi Nya, menyerahkan diri dengan akhlak, demikian pula dengan masalah Nama, jangan kita mencari nama yang lain, kita mencukupkan diri dengan nama yang sudah Allāh ﷻ berikan kepada kita, Muslimin, mukminin, ibadallāh, kalau tidak demikian maka kita telah menyelisihi perintah Nabi ﷺ yang mengatakan
فادعوا بدعوى الله
Dan dikhawatirkan masuk kedalam ancaman Nabi
ومن دعا بدعوى الجاهلية فإنه من جثى جهنم.
Awalnya adalah dari nama yang tidak disyariatkan di dalam Islām akhirnya menyeret manusia kepada perkara yang lebih jauh dari itu, awalnya diawali dari sebuah nama yang tidak disyariatkan.
رواه أحمد والترمذي وقال: حديث حسن صحيح
Hadits ini diriwayatkan oleh imam Ahmad & juga ath Tirmidzi & dia adalah dikatakan oleh Al Imam ath Tirmidzi حديث حسن صحيح.
Syaikh Al Albani beliau menshahihkan hadits ini, Al Imam ath Tirmidzi mengatakan حديث حسن صحيح.
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Fadhlul Islam]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top