Halaqah yang ke-39 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Fadhlul Islām yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahāb rahimahullāh.
Di dalam Sunan Ad Darimy, disini disebutkan,
جَاءَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي مَرَرْتُ بِأَخٍ لِي مِنْ بَنِي قُرَيْظَةَ
Berarti beliau melewati seorang Yahudi dari Quraidzhoh,
فَكَتَبَ لِي جَوَامِعَ مِنْ التَّوْرَاةِ
maka dia menuliskan beberapa kalimat² yang jawami’ di dalam Taurat.
أَلَا أَعْرِضُهَا عَلَيْكَ
Maukah aku bacakan ini kepadamu,
قَالَ فَتَغَيَّرَ وَجْهُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ فَقُلْتُ لَهُ أَلَا تَرَى مَا بِوَجْهِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ عُمَرُ رَضِينَا بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَسُولًا قَالَ فَسُرِّيَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ أَصْبَحَ فِيكُمْ مُوسَى ثُمَّ اتَّبَعْتُمُوهُ وَتَرَكْتُمُونِي لَضَلَلْتُمْ إِنَّكُمْ حَظِّي مِنْ الْأُمَمِ وَأَنَا حَظُّكُمْ مِنْ النَّبِيِّينَ
Adapun Syaikh Al Albani rahimahullah maka beliau memandang bahwa Hadits ini adalah Hadits yang Hasan. Beliau mengatakan disini (beliau menyebutkan syawahidnya disini sehingga beliau menghukumi hadits ini sebagai hadits yang hasan sebagaimana dalam misykatu al mashabih dengan sebab adanya syawahid tersebut yang menguatkan hadits ini). Wallahu a’lam hadits ini adalah hadits yang hasan sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikh Al Albani rahimahullah.
Ikhwani wa rahimakumullah
Bab ini jelas menunjukkan kepada kita tentang wajibnya mencukupkan diri dengan apa yang ada di dalam Al Qur’an dan juga di dalam Sunnah Rasulullāh ﷺ & ini mencakup hal² yang berkaitan dengan berita² dari apa yang ada di dalam Al Qur’an dan juga Hadits maka itulah yang kita cukupkan, perincian² yang mungkin disebutkan di dalam kitab sebelumnya yakinlah bahwasanya apa yang ada di dalam Al Qur’an dan hadits itu sudah cukup. Mungkin di kitab sebelumnya disebutkan tentang berapa hari terjadinya banjir, apakah air, air tersebut yang asin atau tawar misalnya.
Disana ada beberapa perkara yang mungkin tidak disebutkan di dalam Al Qur’an dan ada di dalam kitab sebelumnya maka kita katakan kita cukupkan diri dengan apa yang ada di dalam Al Qur’an dan juga di dalam Sunnah ﷺ berupa akhbar, kalau Allāh ﷻ mengabarkan sesuatu kemudian Allāh ﷻ tidak memberi tahukan kepada kita tentang sesuatu maka kita cukupkan diri dengan apa yang Allāh ﷻ kabarkan, itu sudah cukup untuk keselamatan kita, keimanan kita, sudah cukup, tidak perlu kita takalluf / membebani diri dengan sesuatu yang tidak kita mampu, kemudian berusaha untuk mencari² kemudian berusaha untuk mengotak atik dengan akalnya atau dengan sumber yang lain, yang disitu seakan² dia tidak merasa cukup dengan apa yang ada di dalam Al Qur’an dan apa yang ada di dalam As Sunnah, seperti yang dilakukan oleh sebagian yang mungkin mencari² sesuatu yang sebenarnya cukuplah kita dengan apa yang ada di dalam Al Qur’an.
Tentang misalnya beberapa tahun lagi umat Islām ini masih ada, kita sekarang berada disini dan sebentar lagi akan demikian² kemudian mengotak atik dan seterusnya maka ini termasuk takalluf, yang demikian cukup dengan firman Allāh ﷻ
يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَىٰهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّى ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَآ إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ
Cukup Allāh ﷻ Dia-lah yang mengetahui kapan terjadinya As Sa’ah & kewajiban kita adalah mempersiapkan saja sebagaimana di dalam Hadits, Nabi ﷺ ditanya oleh sebagian shahabat
أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ عَنِ السَّاعَةِ فَقَالَ: مَتَى السَّاعَةُ؟
Ya Rasulullāh kapan terjadinya hari Kiamat?
Maka Nabi ﷺ mengarahkan penanya ini dengan sesuatu yang lebih penting dari pada sibuk dengan kapan hari kiamat (kita sudah diakhir zaman, kurang berapa tahun lagi dan seterusnya), maka beliau mengarahkan kepada sesuatu yang lebih penting daripada itu beliau mengatakan,
قَالَ: وَمَاذَا أَعْدَدْتَ لَهَا؟
_apa yang sudah engkau persiapkan?_
Engkau bertanya tentang kapan terjadinya As Sa’ah, apa yang sudah engkau persiapkan? Ini yang lebih penting.
As Sa’ah akan terjadi dalam waktu dekat atau tidak itu akan terjadi tapi apa yang sudah engkau persiapkan untuk menghadapi hari tersebut .
Maka ini termasuk praktek dari merasa cukup dengan apa yang ada di dalam Al Qur’an dan juga apa yang ada di dalam as Sunnah & ini banyak juga bukan hanya di dalam masalah akhbar tapi juga di dalam masalah ibadah, di dalam masalah hukum² maka kita harus yakin bahwasanya masalah halal dan juga haram apa yang ada di dalam Al Qur’an dan juga Sunnah ini sudah cukup untuk mengetahui mana yang halal mana yang diharamkan sehingga tidak perlu seseorang mencari² dari yang lain.
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Fadhlul Islam]