وَكُلُّهَا مِنْ أَعْظَمِ مَا يَكُونُ خَطَرًا، وَأَكْثَرِ مَا يَكُونُ وُقُوعًا،
فَيَنْبَغِي لِلْمُسْلِمِ أَنْ يَحْذَرَهَا وَيَخَافَ مِنْهَا عَلَى نَفْسِهِ
نَعُوذُ بِاللهِ مِنْ مُوجِبَاتِ غَضَبِهِ، وَأَلِيمِ عِقَابِهِ
“Dan semuanya ini termasuk yang paling berbahaya dan paling banyak terjadi. Maka sepantasnya seorang muslim waspada dan takut terjadi atas dirinya sendiri. Kita berlindung kepada Allah dari perkara-perkara yang menyebabkan kemarahan-Nya dan kita berlindung kepada Allah dari pedihnya siksaan-Nya.”
Ini menunjukkan bahwa di sana masih ada perkara-perkara yang lain yang tidak beliau sebutkan di sini.
Ucapan beliau,
فَيَنْبَغِي لِلْمُسْلِمِ أَنْ يَحْذَرَهَا وَيَخَافَ مِنْهَا عَلَى نَفْسِهِ
“Maka wajib bagi seorang muslim untuk waspada dan takut dia terjatuh di dalam perkara-perkara tersebut.
Diantara bentuk kewaspadaan kita dan ketakutan kita adalah:
1. Berdo’a dan berlindung kepada Allah dari seluruh pembatal keislaman.
2. Mempelajari agama Allah, dimulai dari masalah akidah.
3. Mengamalkan apa yang sudah dipelajari.
Beliau rahimahullah mengatakan,
نَعُوذُ بِاللهِ مِنْ مُوجِبَاتِ غَضَبِهِ، وَأَلِيمِ عِقَابِهِ
“Kami berlindung kepada Allah dari segala hal yang menjadikan kemarahan Allah dan kami berlindung dari pedihnya siksaan Allah.”
Ini adalah do’a terbaik dari pengarang rahimahullah. Beliau mendo’akan untuk beliau sendiri dan mendo’akan setiap orang yang membaca buku beliau ini. Berlindung kepada Allah dari segala hal yang menjadikan amarah Allah.
Kemudian beliau mengatakan,
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
“Dan shalawat Allah serta salam-Nya atas Nabi kita Muhammad, keluarganya, dan para sahabatnya.”
Menggabungkan di dalam kalimat terakhir ini, antara shalawat dan salam, karena Allah Subhānahu wa Ta’āla memerintahkan kita untuk melakukan shalawat dan salam seperti dalam firman Allah,
(إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا)
[Surat Al-Ahzab 56]
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat atas Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kalian bersholawat atas Beliau dan ucapkanlah salam dengan sebenarnya.”
Dengan demikian kita sudah menyelesaikan kitab yang mulia ini, kitab yang sangat bermanfaat, yaitu Nawaqidul Islam, yang berisi tentang 10 perkara yang paling besar yang bisa membatalkan keislaman seseorang.
Semoga Allah Subhānahu wa Ta’āla memberikan kita ilmu yang bermanfaat dan menjadikan ilmu yang kita dapatkan adalah ilmu yang diamalkan.
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Nawaqidul Islam]