Perlu diketahui bahwasanya Latta, salah satu sesembahan orang-orang quraisy ini dahulunya adalah orang yang shaleh dan diantara amalannya dahulu sering apabila datang musim haji memberi makan kepada para jamaah haji, setelah ia meninggal dunia karena dia adalah orang yang shaleh, oleh orang-orang quraisy disembah dan diminta syafa’atnya disisi Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Demikian pula apa yang diceritakan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla didalam surat Nuh.
Bagaimana kesyirikan pertama kali terjadi di permukaan bumi siapa yang disembah oleh orang-orang yang disembah orang-orang / kaum Nabi Nuh alaihi salam, yang disembah tidak lain kecuali orang-orang yang shaleh
وَقَالُوا لَا تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلَا سُوَاعًا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا
وَقَدْ أَضَلُّوا كَثِيرًا ۖ
“mereka (kaumnya Nabi Nuh alaihi wa sallam) berkata janganlah kalian meninggalkan sesembahan² kalian, ketika Nabi Nuh alaihi wa sallam mengajak mereka untuk bertauhid menyembah kepada Allāh semata, mereka mengatakan janganlah kalian tinggalkan sesembahan² kalian bersabarlah jangan mengikuti dakwah Nabi Nuh saling berwasiat untuk berpegang teguh kebatilan ”
[QS Nuh 23]
Mereka menyebutkan lima nama
⑴ wad – وَدا
⑵ suwaa’ – سُوَاعًا
⑶ yaghuuts – يَغُوثَ
⑷ Ya’uuq يَعُوقَ
⑸ nasran – وَنَسْرًا
Ini Adalah lima nama orang-orang yang shaleh yang ada di zaman Nabi Nuh alaihi wa sallam, sebagaimana dikabarkan oleh Abdullah bin Abbas (anak dari paman Rasulullãh ﷺ) beliau adalah mufasir nya para sahabat radiallahu antum, beliau. mengatakan ketika menafsirkan ayat ini
«هذه أسماء رجال صالحين من قوم نوح فلما هلكوا أوحى الشيطان إلى قومهم أن انصبوا إلى مجالسهم التي كانوا يجلسون فيها أنصاباً وسموها بأسمائهم، ففعلوا، ولم تُعبد، حتى إذا هلك أولئك ونُسي العلم عُبدت»
هذه أسماء رجال صالحين من قوم نوح
Ini Adalah nama nama dari orang-orang yang shaleh yang ada di zaman Nabi Nuh alaihi salam.
فلما هلكوا أوحى الشيطان إلى قومهم أن انصبوا إلى مجالسهم التي كانوا يجلسون فيها أنصاباً وسموها بأسمائهم
“ketika mereka (orang-orang shaleh) tersebut meninggal dunia datanglah syaitan kepada kaum Nabi Nuh alaihi wa sallam dan mewahyukan mereka (apa yang mereka wahyukan?) supaya kalian membuat gambar² – patung² yang merupakan simbol bagi mereka & di pasang patung² tersebut di majelis² kalian kemudian kalian namai patung² tersebut dengan nama² mereka”
Ini Adalah patung suwaa’ – سُوَاعً, yaghuuts – يَغُوثَ, Ya’uuq يَعُوقَ & patung nasran – وَنَسْرًا.
⇒ Tujuan Ketika suatu saat mereka lemah di dalam beribadah, malas didalam beribadah kemudian mereka melihat patung² tersebut & ingat tentang giat nya orang-orang shaleh tersebut didalam beribadah maka ini diharapkan bisa menambah semangat untuk beribadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Ini Adalah termasuk langkah syaitan menyesatkan manusia.
Kemudian beliau mengatakan
ولم تُعيد
Tetapi saat itu belum saat itu belum disembah
فلم هلك أولئك ونُسي العلم عُبدت
“ketika generasi tersebut meninggal dunia, kemudian ilmu dilupakan maka setelah itu baru sesembahan tersebut disembah ”
Ketika generasi tersebut meninggal dunia semuanya datang syaitan & mengatakan bahwasanya bapak-bapak kalian dahulu membuat patung² ini adalah untuk disembah di mintai syafa’at setelah itu ( عُبدت) disembahlah patung² tersebut.
Ini dilakukan oleh kaumnya Nabi Nuh alaihi wa sallam bukan orang-orang quraisy, sebagaimana yang disampaikan oleh para ulama orang-orang musyrikin membuat patung² tersebut baik dari kayu maupun dari batu bukanlah tujuannya untuk menyembah batu tersebut atau kayu tersebut, tapi kayu & batu tersebut adalah simbol dari apa yang mereka sembah. Seperti yang dilakukan oleh orang-orang Nasrani yang mereka membuat atau menyembah salib. Membuat Salib mereka menyembahnya ini adalah simbol dari Nabi Isa alaihi wa sallam yang menurut keyakinan mereka adalah mati dalam keadaan di salib, mereka sebenarnya adalah menyembah Nabi Isa alaihi wa sallam adapun salib yang mereka sembah itu adalah hanya sekedar simbol. Demikian pula yang dilakukan oleh orang-orang musyrikin quraisy patung yang mereka buat itu adalah sekedar simbol dari sesuatu yang mereka sembah. Mereka juga menyembah orang-orang shaleh sebagaimana kaum Nabi Nuh alaihi wa sallam, mereka juga menyembah orang-orang shaleh yang sudah meninggal dunia.
Oleh karena itu hal ini perlu diwaspadai karena apa yang dilakukan oleh orang-orang quraisy bukan berarti sudah mati & tidak ada tetapi masih dilakukan oleh sebagian manusia.
***
[Disalin dari materi Halakah Silsilah Ilmiah (HSI) Abdullah Roy Bab Qawa’idul Arba’]