[Marbot.Or.Id] Diantara kejadian yang terjadi sebelum perang Uhud ketika didaerah Asy Syaikhoini ada beberapa orang shahabat yang umurnya baru 14 tahun atau kurang yang menawarkan diri ingin berperang bersama Nabi & para shahabat yang lain, namun Nabi ﷺ menolak mereka semua karena dianggap belum cukup memiliki kekuatan untuk berperang kecuali dua orang, yang pertama Rafi’ bin Khodij karena beliau pandai memanah & yang kedua Samurah bin Junduq karena diketahui bahwa beliau lebih kuat daripada Rafi’.
Jumlah para shahabat muda yang ditolak oleh Nabi ﷺ saat itu mencapai 14 orang adalah diantaranya Abdullah bin Umar & ini adalah jumlah yang tidak sedikit, menunjukkan bagaimana Nabi ﷺ & para shahabat mendidik & mentarbiah anak² mereka menawarkan diri untuk meninggal dijalan Allāh padahal mereka masih muda belia tanpa ada paksaan dari seorang pun, semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberikan Taufiq kepada orang tua untuk bisa mendidik dengan didikkan para salaf.
Bergeraklah pasukan kaum muslimin ke Uhud & masing-masing menempati posisi sesuai dengan yang direncanakan. Nabi ﷺ mengatur pasukan mereka menjadikan gunung Uhud dibelakang mereka menempatkan 50 orang pemanah yang dipimpin Abdullah bin Jubair diatas gunung ‘Ainaini gunung yang berada tepat didepan gunung Uhud mereka ditempatkan disana untuk melindungi kaum muslimin apabila ada pasukan berkuda orang² musyrikin yang mencoba menyerang mereka dari belakang peran yang sangat penting sampai² Nabi ﷺ mengatakan kepada pasukan pemanah
إِنْ رَأَيْتُمُونَا تَخْطَفُنَا الطَّيْرُ فَلَا تَبْرَحُوا مَكَانَكُمْ هَذَا حَتَّى أُرْسِلَ إِلَيْكُمْ وَإِنْ رَأَيْتُمُونَا هَزَمْنَا الْقَوْمَ وَأَوْطَأْنَاهُمْ فَلَا تَبْرَحُوا حَتَّى أُرْسِلَ إِلَيْكُمْ
_Apabila kalian melihat burung² mematuki kami maka janganlah kalian meninggalkan tempat kalian ini & apabila kalian melihat kami mengalahkan mereka & kami menginjak injak mereka maka janganlah kalian meninggalkan tempat kalian ini_
HR Al Bukhari
Di dalam sebagian riwayat yang lemah disebutkan bahwa sebelum perang antara dua pasukan Ali bin Abi Tholib perang tanding dengan Tholhah bin Usman pemegang bendera orang-orang Musyrikin Ali pun berhasil membunuhnya, Hamzah ditantang oleh Siba’ bin Abdil Uzza untuk perang tanding juga & Hamzah pun berhasil membunuh nya, kemudian terjadilah perang yang dahsyat antara kaum muslimin dan orang-orang musyrikin & untuk memberikan semangat kepada kaum muslimin Nabi ﷺ mengambil pedang kemudian mengatakan
*_siapa yang mengambil dariku pedang ini_*
Maka masing-masing membuka tangannya & mengatakan
_saya_
Kemudian Nabi berkata
*_siapa yang mengambilnya dengan hak nya_*
Maka merekapun terdiam, kemudian berkata Abu Dujanah
_saya yang akan mengambilnya dengan haknya_
Maka Abu Dujanah pun mengambilnya & memecah pasukan musyrikin dengan pedang tadi
HR Muslim
Hamzah berperang saat itu dengan semangat kekuatan yang luar biasa, Wahsi (budak Zubair bin Mut’im) telah di janjikan oleh majikannya, apabila berhasil membunuh Hamzah dia akan dibebaskan, Zubair melakukan ini karena balas dendam kepada Hamzah yang telah membunuh Tuaimah bin Adi diperang Badr, Wahsi pun bersembunyi dibelakang batu besar & ketika Hamzah mendekat melempar tombak kecil nya ke arah Hamzah & membunuhnya, pada fase pertama ini juga terbunuh Muf’ad bin Umair pemegang bendera kaum muslimin (seorang dai) beliau terbunuh dalam keadaan tidak meninggalkan sesuatu apapun kecuali sehelai kain yang digunakan untuk mengkafani beliau, kain kafan yang bila digunakan untuk menutupi kepalanya terbuka kedua kakinya & kalau digunakan menutup kedua kakinya terbuka kepalanya, setelah itu Ali bin Abi Tholib (beliau lah yang memegang bendera muslimin)
***
[Disalin dari materi Halakah Silsilah Ilmiah (HSI) Abdullah Roy Bab Sirah Nabawiyah]