Setelah Bai’at Aqabah yang ke dua, Rasulullah ﷺ tinggal di Mekkah sampai bulan Safar. Kaum muslimin telah ke Madinah dan tidak tersisa di kota Mekkah kecuali sedikit, diantaranya adalah Rasulullah ﷺ, Abu Bakr, dan Ali bin Abi Thalib.
Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu telah menyiapkan untuknya dan untuk Rasulullah ﷺ unta yang digunakan untuk berhijrah. Beliau radhiyallahu ‘anhu menunggu sehingga Rasulullah ﷺ diizinkan oleh Allah untuk berhijrah.
Orang-orang musyrikin Quraisy berusaha untuk membunuh Beliau ﷺ.
Allah berfirman,
وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ ۚ وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ ۖ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ
[QS Al-Anfal 30]
“Dan ketika orang-orang kafir ingin membuat makar kepadamu supaya mereka menahanmu di Mekkah atau membunuhmu, atau mengusirmu, mereka membuat makar dan Allah membalas makar mereka. Dan Allah sebaik-baik yang membalas makar.”
Allah Subhānahu wa Ta’āla telah mengizinkan Beliau ﷺ untuk hijrah ke kota Madinah.
Biasanya Beliau ﷺ setiap hari mendatangi rumah Abu Bakr Ash Shiddiq, pagi dan sore. Namun ketika Beliau diizinkan hijrah Beliau datang di waktu dhuhur dengan menutupi wajah Beliau ﷺ dengan kain.
Kemudian Beliau ﷺ mengabarkan kepada Abu Bakr bahwa Beliau telah diizinkan untuk hijrah.
Dan Beliau memilih waktu siang karena rata-rata manusia berada di dalam rumahnya karena panas.
Dan Beliau menutup wajah Beliau karena keadaan sekitar yang membahayakan Beliau ﷺ , yaitu orang-orang Quraisy sudah berazzam untuk membunuh Beliau ﷺ.
Abu Bakr Ash Shiddiq berbahagia karena akan menemani Rasulullah ﷺ di dalam hijrah ini.
Rasulullah ﷺ dan Abu Bakr akhirnya bertemu di sebuah gua di Gunung Tsaur dan bersembunyi di sana tiga malam.
Dan bermalam bersama keduanya, Abdullah bin Abu Bakar dan saat itu beliau adalah seorang pemuda dan meninggalkan keduanya sebelum subuh.
Ketika datang waktu pagi, beliau sudah bersama orang-orang Quraisy di Mekkah.
Dan tidaklah beliau mendengar sebuah pembicaraan tentang Rasulullah ﷺ dan Abu Bakr, kecuali dia memahaminya kemudian mengabarkannya kepada Rasulullah ﷺ dan Abu Bakr di malam hari.
Amir Ibnu Fuhairoh budak Abu Bakar Ash Shiddiq menggembala kambing, menghilangkan jejak Abdullah bin Abi Bakr, sementara Asma bintu Abi Bakrin membawakan makanan untuk keduanya.
***
[Disalin dari materi Halakah Silsilah Ilmiah (HSI) Abdullah Roy Bab Sirah Nabawiyah]