Diantara beberapa sebab dakwah Jahriyyah yang dilakukan oleh Rasulullah ﷺ tentunya membawa efek dan dampak terhadap kehidupan beragama orang-orang Quraisy. Mereka berusaha untuk mengganggu, merintangi dakwah Rasulullah ﷺ.
Dan diantara sebabnya:
1. Yang paling utama karena dakwah Tauhid yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ mengancam keyakinan yang selama ini orang-orang Quraisy dan bapak-bapak mereka meyakininya.
Rasulullah ﷺ mengajak kepada peribadatan kepada Allah semata, tidak ada sekutu baginya, sementara mereka menginginkan untuk menyekutukan Allah dengan yang lain di dalam beribadah.
Allah mengatakan,
إِنَّهُمْ كَانُوا إِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ يَسْتَكْبِرُونَ
وَيَقُولُونَ أَئِنَّا لَتَارِكُو آلِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَجْنُونٍ
[Surat Ash-Shaffat 35- 36]
“Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ mereka menyombongkan diri dan mengatakan, ‘Apakah kami meninggalkan sesembahan-sesembahan kami, karena seorang tukang syair yang gila.’”
2. Di mata mereka mengikuti agama Muhammad ﷺ sama saja penghinaan terhadap agama dan budaya mereka, dan nenek moyang mereka, karena berarti selama ini apa yang mereka lakukan adalah salah.
Padahal mereka memandang diri mereka adalah orang-orang termulia diantara orang-orang Arab dan mereka menganggap bahwa kedudukan tinggi mereka ini akan lenyap dengan mengikuti agama Muhammad ﷺ.
3. Mereka menganggap dan menyangka bahwa dakwah tauhid yang dibawa oleh Muhammad ﷺ akan memerosotkan ekonomi mereka, karena selama ini mereka banyak mengambil keuntungan dunia dari datangnya orang-orang musyrikin untuk berhaji ke Mekkah dan melakukan jual beli barang dan juga berhala.
4. Dakwah kepada tauhid dan iman dengan hari akhir berarti harus menyerahkan diri secara total kepada Allah azza wajalla, menundukan harta dan jiwa mereka kepada Allah, dan mereka harus siap meninggalkan seluruh dosa dan kedzoliman mereka kepada orang lain. Dan tentunya ini semua bertentangan dengan sebagian besar kebiasaan mereka saat itu.
***
[Disalin dari materi Halakah Silsilah Ilmiah (HSI) Abdullah Roy Bab Sirah Nabawiyah]