Di antara kesalahan yang ada di dalam Al-Injil yang tersebar sekarang adalah penyebutan nasab Nabi ‘Isa ‘alayhissalām kepada laki-laki.
[Sebagaimana dalam Injil Matius pasal 1 ayat 1-17 dan di dalam Injil Lukas pasal 3 ayat 23-38]
Padahal Allah telah mengabarkan di dalam Al-Qur’an bahwa Nabi ‘Isa ‘alayhissalām lahir dari:
✓Seorang wanita tanpa disentuh laki-laki
✓Seorang wanita yang shalihah, bukan wanita pezina
✓Bukan wanita yang bersuami
Sebagai tanda kekuasaan Allah Subhānahu wa Ta’āla.
Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman,
“Maryam berkata, “Bagaimana aku memiliki anak laki-laki, padahal tidak ada laki-laki yang menyentuhku dan aku bukan wanita pezina.” Jibril berkata, “Demikianlah dikatakan oleh Rabb-mu. Dia berkata, ‘Yang demikian mudah bagi-Ku dan supaya Kami jadikan dia (yaitu ‘Isa) sebagai tanda kekuasaan Kami bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami. Dan itu adalah perkara yang sudah diputuskan’.” (QS Maryam: 20-21)
Oleh karena itu, Allah menyebutkan di dalam Al-Qur’an:
• ‘Isa bin Maryam
⇒ Sebagaimana dalam Surat Al-Baqarah 87 dan juga yang lain.
• Al-Masih bin Maryam
⇒ Sebagaimana dalam Surat Al-Maidah ayat 17 dan juga yang lain.
• Al-Masih ‘Isa bin Maryam
⇒ Sebagaimana dalam QS Ali ‘Imran ayat 45 dan juga yang lain.
Apa yang tertulis di dalam Injil yang sekarang, justru membenarkan akidah orang Yahudi yang mengatakan bahwa “Nabi ‘Isa adalah anak zina”.
Dan di sana ada perbedaan antara nasab ‘Isa di dalam Injil Matius dan Injil Lukas:
Di dalam Injil Matius disebutkan bahwa Nabi ‘Isa adalah:
• Anak Yusuf bin Ya’qub bin Matan bin Ilyazar dan seterusnya.
• Termasuk keturunan Nabi Sulaiman bin Dawud ‘alaihimāssalām.
Adapun di dalam Injil Lukas disebutkan bahwa beliau adalah:
• Anak Yusuf bin Eli bin Matat bin Lewi dan seterusnya.
• Termasuk keturunan Natan bin Dawud ‘alaihissalām.