Syafa’at adalah meminta kebaikan bagi orang lain di dunia maupun di akhirat. Allah dan Rasul-Nya telah mengabarkan kepada kita tentang adanya syafa’at pada hari kiamat. Diantara bentuknya adalah bahwasanya Allah mengampuni seorang muslim dengan perantara do’a orang yang telah Allah izinkan untuk memberikan syafa’at.
Syafa’at akhirat ini harus kita imani dan kita berusaha untuk meraihnya. Dan modal utama untuk mendapatkan syafa’at akhirat adalah bertauhid dan bersihnya seseorang dari kesyirikan. Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda ketika beliau mengabarkan tentang bahwasanya beliau memiliki syafa’at pada hari kiamat, beliau mengatakan:
Merekalah orang-orang yang Allah ridhai karena ketauhidan yang mereka miliki. Allah berfirman:
Syafa’at di akhirat ini berbeda dengan syafa’at di dunia. Karena seseorang pada hari kiamat tidak bisa memberikan syafa’at bagi orang lain kecuali setelah diizinkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, sampai meskipun dia seorang nabi atau seorang malaikat sekalipun. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
Oleh karena itu permintaan syafa’at hanya ditujukan kepada Allah, Dzat yang memilikinya. Seperti seseorang mengatakan dalam yang do’anya, “Ya Allah, aku meminta syafa’at Nabi-Mu.” Ini adalah cara meminta syafa’at yang diperbolehkan.
Bukan dengan meminta langsung kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alayhi wa sallam seperti mengatakan, “Yaa Rasulullah, berilah aku syafa’atmu.” Atau dengan cara menyerahkan sebagian ibadah kepada makhluk dengan maksud meraih syafa’atnya. Karena cara seperti ini adalah cara yang dilakukan oleh orang-orang musyrikin zaman dahulu.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: