Ushul Ats Tsalatsah

Halaqah 54: Landasan Ketiga Ma’rifatul Nabiyyikum Muhammadin – Kerasulan Nabi Muhammad

Beliau mengatakan وأرسل بالمدثر dan beliau menjadi seorang Rosul, أرسل maksudnya adalah resmi menjadi seorang Rasul dengan المدثر yaitu turunnya ayat yang pertama sampai ayat yang ketujuh dari surat Al Mudatsir. Dengannya beliau resmi menjadi seorang Rasul setelah sebelumnya ketika turun ٱقۡرَأۡ beliau menjadi seorang Nabi, turun dari gunung pergi ke rumah dalam keadaan statusnya […]

Ushul Ats Tsalatsah

Halaqah 53: Landasan Ketiga Ma’rifatul Nabiyyikum Muhammadin – Umur dan Kenabian Nabi Muhammad

Setelah menyebutkan sebelumnya nama Nabi Muhammad ﷺ ini adalah termasuk kadar minimal yang harus dipahami tentang Nabi Muhammad ﷺ. Kemudian beliau menyebutkan kadar yang tambahan berupa nasab Rosulullah ﷺ, kemudian mengenalkan bahwasanya Hasyim kakek beliau yang kedua adalah termasuk Quraisy, jadi beliau adalah seorang Hasyimi dan beliau adalah seorang Qurasyi dan Quraisy adalah termasuk Arab

Ushul Ats Tsalatsah

Halaqah 52: Landasan Ke Tiga Ma’rifatu Nabiyyikum Muhammad: Silsilah Nasab Nabi Muhammad

Beliau mengatakan, وهو محمد بن عبد الله بن عبد المطلب بن هاشم Dia adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutholib bin Hasyim. وهاشم من قريش Hasyim ini adalah dari Quraisy. Abdullah bapaknya Rosulullah ﷺ adalah orang yang sangat disayangi oleh Abdul Muthalib. Abdul Muthalib kalau tidak salah namanya Syaibah, dia dikenal dengan Abdul Muthalib. Al-Muthalib

Ushul Ats Tsalatsah

Halaqah 51: Landasan Ke Tiga Ma’rifatu Nabiyyikum Muhammad: Muqoddimah – Kadar Minimal Mengenal Rasulullah

Pondasi yang ke tiga, dia adalah pondasi karena yang lain kembali kepada tiga pondasi ini. Seluruh maklumat yang ada di dalam agama Islam, maka kalau kita cermati dia akan kembali asalnya kepada Ma’rifatullah, Ma’rifatu Dinil Islam, dan juga Ma’rifatu An-Nabi ﷺ. معرفة نبیكم محمد ﷺ Mengenal Nabi kalian, yaitu Muhammad ﷺ. Ini adalah bab mengenal

Ibadah

Risalah Aqiqah

Definisi Aqiqah merupakan kalimat kembangan dari kata (عَقَّ يَعِقُّ). Secara bahasa, aqiqah merupakan sebutan untuk rambut yang ada di kepala si bayi saat ia lahir. Adapun secara istilah, aqiqah bermakna suatu yang disembelih saat menggundul kepala si bayi. Aqiqah diberi nama dengan sebabnya lantaran menyembelihnya bermakna (يُعَقُّ), yakni memotong, sedang rambut kepala si bayi dicukur

Ushul Ats Tsalatsah

Halaqah 50: Landasan Ke Dua Ma’rifatu Dinil Islam Bil Adillah: Dalil dari Sunnah Tentang Tiga Tingkatan Dalam Islam Bagian 3

قال : فمضى فلبثنا مليا Maka Umar berkata, “Maka laki-laki tersebut pergi meninggalkan tempat kami (majelis Rasulullah) maka kami pun (para sahabat) terdiam sebentar.” Baru saja terjadi percakapan yang luar biasa, yang sangat mengherankan mereka dan mempengaruhi hati mereka. Sampai disebutkan tanda-tanda terjadinya hari kiamat. ثُمَّ قَالَ: يَا عُمَرُ أَتَدْرِي مَنْ السَّائِلُ؟. قُلْتُ: اللَّهُ وَرَسُولُهُ

Ushul Ats Tsalatsah

Halaqah 49: Landasan Ke Dua Ma’rifatu Dinil Islam Bil Adillah: Dalil dari Sunnah Tentang Tiga Tingkatan Dalam Islam Bagian 2

Kemudian Jibril mengatakan, قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنْ الْإِيمَانِ. “Kabarkan kepadaku tentang Iman.” Bertanya tentang amalan-amalan bathin. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam menjawab, أَنْ تُؤْمِنَ بِاَللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ Beliau menyebutkan tentang inti dan rukun dari keimanan. Amalan-amalan bathin ini banyak jenisnya tetapi Beliau Shallallahu ‘alayhi wa sallam menyebutkan intinya.

Ushul Ats Tsalatsah

Halaqah 48: Landasan Ke Dua Ma’rifatu Dinil Islam Bil Adillah: Dalil dari Sunnah Tentang Tiga Tingkatan Dalam Islam Bagian 1

Beliau rahimahullah mengatakan, Dalil bahwasanya Islam yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam ada tiga tingkatan, dalil ini tidak terkait dengan Ihsan saja, meskipun pembahasan terakhir kita mengenai Ihsan. Beliau ingin mendatangkan dalil umum yang menunjukkan bahwasanya Islam yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki tiga tingkatan (Ini yang harus kita pahami).

Ushul Ats Tsalatsah

Halaqah 47: Landasan Ke Dua Ma’rifatu Dinil Islam Bil Adillah: Dalil Ihsan

Kemudian beliau rahimahullah mendatangkan dalil firman Allah, وَمَن يُسْلِمْ وَجْهَهُۥٓ إِلَى ٱللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌۭ فَقَدِ ٱسْتَمْسَكَ بِٱلْعُرْوَةِ ٱلْوُثْقَىٰ “Dan barangsiapa yang menyerahkan wajahnya kepada Allah, sedang dia orang yang Muhsin, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh.” [QS. Luqman : 22] Yuslim (يُسْلِمْ) menyerahkan diri dan dia merasa diawasi oleh Allah atau

Ushul Ats Tsalatsah

Halaqah 46: Landasan Ke Dua Ma’rifatu Dinil Islam Bil Adillah: Tingkatan Islam Ke Tiga Adalah Ihsan dan Rukunnya

Kemudian beliau rahimahullah mengatakan, المرتبة الثالثة: الإحسان: ركن واحد، وهو: ( أن تعبد الله كأنك تراه، فإن لم تكن تراه فإنه يراك ) Tingkatan yang ke tiga : Al-Ihsan (الإحسان) Secara bahasa, Ihsan adalah Al-Itqan artinya puncaknya atau maksimalnya dia dalam melakukan sesuatu. Ihsan dari kata Ahsana (احسن) Yuhsinu (يحسن Ihsanan (احسان) Ahsana (أحسنَ) artinya

Scroll to Top