عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوْصِنِي، قَالَ: لاَ تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَاراً، قَالَ: لاَ تَغْضَبْ. رواه البخاري
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu, ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “Berilah aku wasiat.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jangan marah!” Dia bertanya berulang-ulang dan tetap dijawab, “Jangan Marah!” (HR Bukhari)
Perawi Hadis
Abu Hurairah, Abdurrahman bin Shakhr Al Dausi Al Yamani radhiyallahu ‘anhu adalah salah seorang perawi Hadis dalam Islam. Diberi Kun-yah (panggilan) Abu Hurairah karena ia suka bermain-main dengan seekor kucing betina. Ia menggembalakan kambing untuk keluarganya. Masuk Islam tahun ke 7 H, sewaktu terjadi peristiwa penaklukan perkampungan Yahudi Khaibar. Menyertai Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam selama empat tahun. Ia menemani beliau shallallahu ‘alaihi wasallam kemanapun pergi dan singgah.Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bersungguh-sungguh dan intens dalam meriwayatkan Hadis, memelihara ilmu agama yang banyak. Beliau radhiyallahu ‘anhu adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan Hadis yaitu sebanyak 5374 Hadis dan termasuk ahli fiqihnya penduduk Madinah. Wafat di Madinah tahun 57 H dan dimakamkan di pekuburan Baqi’
Faedah Hadis
- Semangat para sahabat untuk memperoleh hal yang bermanfaat. Apabila sahabat mengetahui suatu kebenaran, mereka tidak cukup dengan hanya mengetahuinya, bahkan mereka mengamalkannya.
- Orang yang mengajak bicara hendaklah berbicara kepada lawan bicaranya dengan sesuatu yang sesuai dengannya, ini adalah kaidah yang sangat penting.
- Larangan marah, karena marah akan mengakibatkan munculnya keburukan yang banyak jika seseorang mengikuti keinginannya untuk marah.
- Islam melarang berakhlak buruk. Larangan ini berarti juga perintah bahwa kita harus melakukan sebaliknya, yaitu berakhlak baik. Biasakan dengan bersabar dan tidak marah.