Hadis 12: Bukti Baiknya Ke-Islaman Seseorang

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الـمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ. حديث حسن رواه الترمذي وغيره هكذا

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu, dia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda: “Sebagian tanda dari baiknya keislaman seseorang ialah ia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya.” (Hadits hasan, diriwayatkan Tirmidzi dan lainnya)

Perawi Hadis

Abu Hurairah, Abdurrahman bin Shakhr Al Dausi Al Yamani radhiyallahu ‘anhu adalah salah seorang perawi Hadis dalam Islam. Diberi Kun-yah (panggilan) Abu Hurairah karena ia suka bermain-main dengan seekor kucing betina. Ia menggembalakan kambing untuk keluarganya. Masuk Islam tahun ke 7 H, sewaktu terjadi peristiwa penaklukan perkampungan Yahudi Khaibar. Menyertai Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam  selama empat tahun. Ia menemani beliau shallallahu ‘alaihi wasallam kemanapun pergi dan singgah.Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bersungguh-sungguh dan intens dalam meriwayatkan Hadis, memelihara ilmu agama yang banyak. Beliau radhiyallahu ‘anhu adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan Hadis yaitu sebanyak 5374 Hadis dan termasuk ahli fiqihnya penduduk Madinah. Wafat di Madinah tahun 57 H dan dimakamkan di pekuburan Baqi’

Faedah Hadis

  1. Islam adalah agama yang menghimpun banyak kebaikan.
  2. Sikap seseorang meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat dan tidak berkaitan dengan segala kepentingannya merupakan tanda bahwa ke-Islamannya itu baik.
  3. Orang yang menyibukkan dirinya dengan perkara yang tidak berguna baginya, maka kualitas ke-Islamannya tidak baik, dan hal ini nampak jelas pada sebagian besar manusia, di mana kita dapati mereka banyak mengatakan sesuatu yang tidak berguna, atau menanyakan sesuatu yang tidak bermanfaat kepada orang lain. Semua ini menunjukkan lemahnya kualitas ke-Islaman mereka.
  4. Hendaklah seseorang mencari hal-hal yang dapat memperbaiki ke-Islamannya dengan meninggalkan apa yang tidak bermanfaat baginya sehingga hatinya merasa tentram. Karena jika ia menyibukkan dirinya dengan berbagai hal yang tidak penting dan tidak bermanfaat baginya maka sama halnya dengan ia membebani dirinya sendiri

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top