عَنْ أَبِي مـحمَّدٍ الـحَسَنُ بْنُ عَلِي بْنِ أبِي طَالِبٍ سِبْطِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَيـحانَتِهِ رَضِيَ الله عَنْهُمَا قَالَ: حَفِظْتُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؛ دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيْبُكَ. رواه الترمذي، والنائي، وقال الترمذي: حديث حسن صحيـح
Dari Abu Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abu Thalib, cucu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan kesayangan beliau radhiyallahu ’anhuma, dia berkata: “Aku telah hafal (sabda) dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam : “Tinggalkanlah sesuatu yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu.” (HR. Tirmidzi dan Nasa’i. Tirmidzi berkata: Ini adalah Hadis Hasan Shahih)
Perawi Hadis
Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhuma, cucu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dilahirkan tahun 3 H, dia sangat mirip dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Al Hasan memangku ke khalifahan setelah ayahnya terbunuh. Beliau adalah orang yang zuhud, selalu menghabiskan waktunya untuk beribadah, haus akan ilmu, dan mengutamakan perdamaian umat daripada kekuasaan. Beliau tinggal di Kuffah kemudian setelah kekhalifahan diserahkan kepada Mu’awiyah, beliau kembali ke Madinah dan wafat disana pada tahun 50 H dan telah meriwayatkan sebanyak 13 hadis.
Faedah Hadis
- Agama Islam tidak menghendaki umatnya memiliki perasaan ragu dan bimbang.
- Jika kita menginginkan ketenangan dan ketentraman, tinggalkanlah keraguan dan buang jauh-jauh, terutama setelah selesai melakukan suatu ibadah sehingga kita tidak merasa gelisah.
- Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberikan ungkapan yang ringkas namun padat, dan beliau telah bersabda dengan seringkas-ringkasnya, karena dua kalimat pada hadis tersebut. Sekiranya seseorang membuat penjelasan (penafsiran) dalam satu jilid buku yang sangat tebal, niscaya kandungan hadist tersebut akan melebihinya.