Ushulussittah

Ushulussittah

Halaqah 25: Penjelasan Pokok Keenam Kitab Ushulussittah (Bagian 4)

Kemudian beliau mengatakan (membawakan sebuah atau beberapa ayat dari Al Qur’ān) yang menunjukkan tentang akibat orang yang berpaling dari Al Qur’ān dan Sunnah. Yaitu firman Allāh Subhānahu wa Ta’āla: لَقَدۡ حَقَّ ٱلۡقَوۡلُ عَلَىٰٓ أَكۡثَرِهِمۡ فَهُمۡ لَا يُؤۡمِنُونَ۞ إِنَّا جَعَلۡنَا فِيٓ أَعۡنَٰقِهِمۡ أَغۡلَٰلٗا فَهِيَ إِلَى ٱلۡأَذۡقَانِ فَهُم مُّقۡمَحُونَ ۞ وَجَعَلۡنَا مِنۢ بَيۡنِ أَيۡدِيهِمۡ سَدّٗا وَمِنۡ خَلۡفِهِمۡ […]

Ushulussittah

Halaqah 24: Penjelasan Pokok Keenam Kitab Ushulussittah (Bagian 3)

Kemudian mereka mengatakan: وَمَنْ طَلَبَ الْهُدَى مِنْهُمَا فَهُوَ إِمَّا زِنْدِيْقٌ ، وَإِمَّا مَجْنُوْنٌ لِأَجْلِ صُعُوْبَتِهِمَا Dan barangsiapa ynag berusaha untuk mencari petunjuk dari Al Qur’ān dan juga hadīts, maka kata mereka dia adalah seorang yang zindīq, pendusta atau dia seorang yang gila. Kenapa demikian? Mereka mengatakan karena susahnya memahami Al Qur’ān dan juga hadīts Nabi

Ushulussittah

Halaqah 23: Penjelasan Pokok Keenam Kitab Ushulussittah (Bagian 2)

Apa itu mujtahid? Mereka mengatakan yang dimaksud dengan mujtahid adalah yang memiliki sifat ini dan itu, sifat-sifat yang mungkin tidak dimiliki oleh seseorang seperti Abū Bakar dan Umar. Sebagian mereka mengatakan seorang mujtahid yang boleh memahami Al Qur’ān, yang boleh memahami hadīts, maka dia harus menghapal seluruh hadīts Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam. Dan ini

Ushulussittah

Halaqah 22: Penjelasan Pokok Keenam Kitab Ushulussittah (Bagian 1)

Beliau rahimahullāh mengatakan: اَلْأَصْلُ السَّادِسُ : رَدُّ الشُّبْهَةِ(1) التِيْ وَضَعَهَا الشَّيْطَانُ فِيْ تَرْكِ الْقُرْآنِ وَالسُّنَّةِ وَاتِّبَاعِ الْآرَاءِ وَالْأَهْوَاءِ الْمُتَفَرِّقَةِ الْمُخْتَلِفَةِ ، وَهِيَ أَيْ الشُّبْهَةِ(2) التِيْ وَضَعَهَا الشَّيْطَانُ هِيَ أَنَّ الْقُرْآنَ وَالسُّنَّةَ لَا يَعْرِفُهُمَا إِلَّا الْمُجْتَهِدُ الْمُطْلَقُ، وَالْمُجْتَهِدُ هُوَ الْمَوْصُوْفُ بِكَذَا وَكَذَا أَوْصَافًا لَعَلَّهَا لَا تُوْجَدُ تَامَّةً فِيْ أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ • Pokok yang keenam :

Ushulussittah

Halaqah 21: Penjelasan Pokok Kelima Kitab Ushulussittah (Bagian 4)

Dalam sebuah hadīts Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam menyebutkan dan ini dinamakan dengan hadītsul wali, didalam hadīts qudsi Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengatakan: مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ “Barangsiapa yang memusuhi waliku niscaya aku akan mengumumkan peperangan kepadanya” (Hadīts riwayat Bukhāri nomor 6021/6502) Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan menolong walinya dan barangsiapa yang

Ushulussittah

Halaqah 20: Penjelasan Pokok Kelima Kitab Ushulussittah (Bagian 3)

Kemudian beliau (rahimahullāh) mengatakan: ثُمَّ صَارَ الْأَمْرُ عِنْدَ أَكْثَرِ مَنْ يَدَّعِيْ الْعِلْمَ وَأَنَّهُ مِنْ هُدَاةِ الْخَلْقِ وَحُفَّاظِ الشَّرْعِ ، إِلَى أَنَّ الْأَوْلِيَاءَ لَا بُدَّ فِيْهِمْ مِنْ تَرْكِ اتِّبَاعِ الرُّسُلْ وَمَنْ تَبِعَهُمْ فَلَيْسَ مِنْهُمْ Kemudian setelah itu kata beliau, “Menurut sebagian besar orang yang mengaku berilmu dan bahwasanya dia adalah termasuk da’i seorang juru dakwah dan

Ushulussittah

Halaqah 19: Penjelasan Pokok Kelima Kitab Ushulussittah (Bagian 2)

Kemudian beliau (rahimahullāh) mengatakan: وَآيَةٌ فِيْ سورة المائدة: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهِ فَسَوْفَ يَأْتِيْ اللّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّوْنَهُ Dan satu ayat didalam surat Al Māidah yaitu firman Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman barangsiapa diantara kalian yang murtad dari agamanya, maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan mendatangkan

Ushulussittah

Halaqah 18: Penjelasan Pokok Kelima Kitab Ushulussittah (Bagian 1)

Beliau rahimahullāh mengatakan: اَلْأَصْلُ الْخَامِسُ : بَيَانُ اللهِ سُبْحَانَهُ لِأَوْلِيَاءِ اللهِ وَتَفْرِيْقُهُ بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ الْمُتَشَبِّهِيْنَ بِهِمْ مِنْ أَعْدَاءِ اللهِ وَالْمُنَافِقِيْنَ وَالْفُجَّارِ • Pokok yang kelima : Penjelasan dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla tentang wali-wali Allāh dan pembedaan Allāh antara wali-wali Allāh dengan orang-orang yang menyerupai mereka dari musuh-musuh Allāh baik dari kalangan orang-orang munāfiq maupun

Ushulussittah

Halaqah 17: Penjelasan Pokok Keempat Kitab Ushulussittah (Bagian 4)

Kemudian beliau mengatakan: وَيَزِيْدُهُ وُضُوْحًا مَا صَرَّحَتْ بِهِ السُّنَّةُ فِيْ هَذَا مِنَ الْكَلَامِ الْكَثِيْرِ الْبَيِّنِ الْوَاضِحِ لِلْعَامِّيِّ الْبَلِيْدِ Dan perkara ini menjadi jelas (yaitu) tentang masalah makna ilmu dan siapa ulamā. Menjadi jelas dengan apa yang datang didalam hadīts-hadīts Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam yang dipahami oleh seorang yang bodoh sekalipun. ثُمَّ صَارَ هَذَا أَغْرَبَ

Ushulussittah

Halaqah 16: Penjelasan Pokok Keempat Kitab Ushulussittah (Bagian 3)

Kemudian beliau (rahimahullāh) mengatakan: وَبَيَانُ مَنْ تَشَبَّهَ بِهِمْ وَلَيْسَ مِنْهُمْ Dan penjelasan siapa orang yang menyerupai mereka (para ulamā), baik menyerupai pakaiannya (misalnya) atau menyerupai ucapannya atau menyerupai perilakunya, atau menyerupai karena mereka memiliki pengikut yang banyak. Padahal mereka bukan termasuk ulamā. Kata beliau ini perlu dijelaskan dan ini adalah termasuk perkara yang penting, menjelaskan

Scroll to Top