Author name: marbot

Qawaidul Arba

Halaqah 06: Syirik Bercampur Ibadah Akan Merusak Ibadah

Beliau mengatakan, ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻋَﺮَﻓْﺖَ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﺸِّﺮْﻙَ ﺇِﺫَﺍ ﺧَﺎﻟَﻂَ ﺍﻟْﻌِﺒَﺎﺩَﺓَ ﺃَﻓْﺴَﺪَﻫَﺎ ، ﻭَﺃَﺣْﺒَﻂَ ﺍﻟْﻌَﻤَﻞَ ، ﻭَﺻَﺎﺭَ ﺻَﺎﺣِﺒُﻪُ ، ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺨَﺎﻟِﺪِﻳﻦَ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ؛ ﻋَﺮَﻓْﺖَ ﺃَﻥَّ ﺃَﻫَﻢَّ ﻣَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﻣَﻌْﺮِﻓَﺔُ ﺫَﻟِﻚ Jika Anda sudah mengetahui kalau syirik bercampur dengan ibadah, maka akan merusaknya, menyebabkan gugurnya semua amalan pelakunya dan menyebabkan pelakunya menjadi orang yang kekal di dalam Neraka, […]

Qawaidul Arba

Halaqah 05: Ibadah Tidak Dinamakan Ibadah Kecuali Dengan Tauhid

Kemudian beliau mengatakan, فَإِذَا عَرَفْتَ أَنَّ اللهَ خَلَقَكَ لِعِبَادَتِهِ؛ فَاعْلَمْ أَنَّ الْعِبَادَةَ لا تُسَمَّى عِبَادَةً إِلا مَعَ التَّوْحِيدِ، Apabila engkau wahai pembaca, wahai pendengar, mengetahui bahwasanya Allah menciptakan dirimu untuk beribadah kepada-Nya, maka ketahuilah bahwasanya ibadah tidak dinamakan ibadah kecuali dengan tauhid. Seseorang tidak dinamakan beribadah kepada Allah kecuali apabila dia mentauhidkan Allah (mengesakan Allah)

Qawaidul Arba

Halaqah 04: Makna Al Hanifiah dan Tujuan Diciptakannya Manusia

 Beliau berkata, ﺃَﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻨِﻴﻔِﻴَّﺔَ ﻣِﻠَّﺔُ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢَ : ﺃَﻥْ ﺗَﻌْﺒُﺪَ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻣُﺨْﻠِﺼًﺎ ﻟَﻪُ ﺍﻟﺪِّﻳﻦَ ، Ketahuilah, semoga Allah membimbing Anda dalam mena’ati-Nya. Al-hanifiyah adalah agama Nabi Ibrahim ‘alaihis salam , yaitu Anda beribadah kepada Allah dengan memurnikan ibadah hanya untuk-Nya saja. Alhanifiyyah yaitu agamanya Nabi Ibrahim. Allah telah menyebutkan dalam Alquran, millahnya Nabi Ibrahim dan

Qawaidul Arba

Halaqah 03: Penjelasan Doa Pengarang Serta Makna Istighfar dan Ketaatan

Beliau melanjutkan doa bagi pembaca, وَأَنْ يَجْعَلَكَ مُبَارَكًا أَيْنَمَا كُنْتََ Dan semoga Alloh menjadikanmu (pembaca) diberkahi di manapun berada. Ini juga merupakan doa yang agung. Berbarokah artinya memiliki banyak kebaikan yang langgeng dan terus-menerus ada bersama kita, memberikan manfaat. Dan orang yang berbarokah adalah orang yang banyak kebaikannya yang diberikan kepada diri sendiri maupun orang

Qawaidul Arba

Halaqah 02: Penjelasan Kalimat Basmallah

Beliau mengawali kitab beliau dengan tulisan basmalah, seperti Alloh Subhanahu Wa Ta’ala yang mengawali Alquran dengan basmalah dan Nabi Muhammad Sholallohu Alaihi Wasallam ketika mengirim risalah kepada para penguasa yang berisi dakwah islam dan tauhid juga mengawalinya dengan basmalah. Contohnya ketika Nabi Sholallohu Alaihi Wasallam mengirim risalah ke Hierocl. Huruf “bi” dalam basmalah adalah huruf

Qawaidul Arba

Halaqah 01: Pengantar dan Penjelasan Kitab Qawaidul Arba

Kitab Al-Qawa’idul Arba’ (Empat Kaidah) adalah kitab yang ringkas yang dikarang oleh Al-Imam As-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At-Tamimi rahimahulloh (1115-1206H). Beliau telah belajar agama sejak kecil dengan bapak beliau sendiri dan ulama-ulama besar di zamannya, di antaranya adalah Syaikh Muhammad Khayah As-Sindy. Beliau juga melakukan banyak perjalanan untuk menuntut ilmu seperti ke daerah Hijaz

Ushulussittah

Halaqah 25: Penjelasan Pokok Keenam Kitab Ushulussittah (Bagian 4)

Kemudian beliau mengatakan (membawakan sebuah atau beberapa ayat dari Al Qur’ān) yang menunjukkan tentang akibat orang yang berpaling dari Al Qur’ān dan Sunnah. Yaitu firman Allāh Subhānahu wa Ta’āla: لَقَدۡ حَقَّ ٱلۡقَوۡلُ عَلَىٰٓ أَكۡثَرِهِمۡ فَهُمۡ لَا يُؤۡمِنُونَ۞ إِنَّا جَعَلۡنَا فِيٓ أَعۡنَٰقِهِمۡ أَغۡلَٰلٗا فَهِيَ إِلَى ٱلۡأَذۡقَانِ فَهُم مُّقۡمَحُونَ ۞ وَجَعَلۡنَا مِنۢ بَيۡنِ أَيۡدِيهِمۡ سَدّٗا وَمِنۡ خَلۡفِهِمۡ

Ushulussittah

Halaqah 24: Penjelasan Pokok Keenam Kitab Ushulussittah (Bagian 3)

Kemudian mereka mengatakan: وَمَنْ طَلَبَ الْهُدَى مِنْهُمَا فَهُوَ إِمَّا زِنْدِيْقٌ ، وَإِمَّا مَجْنُوْنٌ لِأَجْلِ صُعُوْبَتِهِمَا Dan barangsiapa ynag berusaha untuk mencari petunjuk dari Al Qur’ān dan juga hadīts, maka kata mereka dia adalah seorang yang zindīq, pendusta atau dia seorang yang gila. Kenapa demikian? Mereka mengatakan karena susahnya memahami Al Qur’ān dan juga hadīts Nabi

Ushulussittah

Halaqah 23: Penjelasan Pokok Keenam Kitab Ushulussittah (Bagian 2)

Apa itu mujtahid? Mereka mengatakan yang dimaksud dengan mujtahid adalah yang memiliki sifat ini dan itu, sifat-sifat yang mungkin tidak dimiliki oleh seseorang seperti Abū Bakar dan Umar. Sebagian mereka mengatakan seorang mujtahid yang boleh memahami Al Qur’ān, yang boleh memahami hadīts, maka dia harus menghapal seluruh hadīts Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam. Dan ini

Ushulussittah

Halaqah 22: Penjelasan Pokok Keenam Kitab Ushulussittah (Bagian 1)

Beliau rahimahullāh mengatakan: اَلْأَصْلُ السَّادِسُ : رَدُّ الشُّبْهَةِ(1) التِيْ وَضَعَهَا الشَّيْطَانُ فِيْ تَرْكِ الْقُرْآنِ وَالسُّنَّةِ وَاتِّبَاعِ الْآرَاءِ وَالْأَهْوَاءِ الْمُتَفَرِّقَةِ الْمُخْتَلِفَةِ ، وَهِيَ أَيْ الشُّبْهَةِ(2) التِيْ وَضَعَهَا الشَّيْطَانُ هِيَ أَنَّ الْقُرْآنَ وَالسُّنَّةَ لَا يَعْرِفُهُمَا إِلَّا الْمُجْتَهِدُ الْمُطْلَقُ، وَالْمُجْتَهِدُ هُوَ الْمَوْصُوْفُ بِكَذَا وَكَذَا أَوْصَافًا لَعَلَّهَا لَا تُوْجَدُ تَامَّةً فِيْ أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ • Pokok yang keenam :

Scroll to Top