Author name: marbot

Qawaidul Arba

Halaqah 23: Qa’idah Yang Keempat

Kaidah yang ke-4 (yang terakhir) dari empat Qoidah Yang dengannya kita bisa memahami apa itu kesyirikan. Beliau mengatakan: القاعدة الرابعة: أنّ مشركي زماننا أغلظ شركًا من الأوّلين، Ketahuilah kata beliau bahwasanya orang-orang musyrikin di zaman kita ini (beliau hidup 200 thn yg lalu) أغلظ شركًا من الأوّلين “Lebih keras / lebih dahsyat kesyirikan nya dari […]

Nawaqidul Islam

Halaqah 14: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Lima

Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab berkata, الخَامِسُ: مَنْ أَبْغَضَ شَيْئًا مِمَّا جَاءَ بِهِ الرَّسُولُ ﷺ وَلَوْ عَمِلَ بِهِ، كَفَرَ إِجمَاعًا وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنْزَلَ اللهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ Yang ke lima: “Barangsiapa yang membenci sesuatu diantara yang dibawa Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam meskipun dia mengamalkannya, maka dia telah kufur dengan ijma’.

Nawaqidul Islam

Halaqah 13: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Empat

Berkata Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah, الرَبِيع: من اعتقد أنَّ غيرَ هَدْيِ النَّبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم أكمَلُ مِن هَدْيِه، أو أنَّ حُكْمَ غيرِه أحسَنُ مِن حُكْمِه، كالذين يُفَضِّلون حُكْمَ الطَّواغيتِ على حُكْمِه؛ فهو كافِرٌ Pembatal keislaman yang ke empat: “Barangsiapa yang meyakini bahwa selain petunjuk Nabi lebih sempurna daripada petunjuk Beliau shallallāhu ‘alaihi

Ebook

Ebook HSI: Belajar Tauhid

Judul: Belajar TauhidPenulis: Abu SyamilPenerbit: –Tebal Buku: 38 HalamanTahun Terbit: 2021 Ringkasan: Ebook ini merupakan transkrip materi Halaqoh Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bagian Belajar Tauhid. Ebook ini berisi ringkasan 25 materi Belajar Tauhid yang merupakan materi pertama yang disampaikan dalam Halaqoh Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy.

Nawaqidul Islam

Halaqah 12: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Tiga Bagian 2

Syeikh berkata, أَوْ شَكَّ فِي كُفْرِهِمْ “Barangsiapa yang meragukan kekafiran orang-orang musyrikin”, mengatakan dengan hatinya ‘mungkin mereka kafir dan mungkin mereka muslim’. Tidak meyakini kekafiran orang-orang musyrikin adalah kekafiran. Dan meragukan kekafiran mereka juga bentuk kekafiran. Seorang yang beriman yang mengucapkan لا إله إلا الله dan dia yakin serta tidak ragu tentang maknanya, yaitu bahwa

Nawaqidul Islam

Halaqah 11: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Tiga Bagian 1

Berkata Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah, الثَّالِثُ: مَنْ لَمْ يُكَفِّرْ المُشْرِكِينَ أَوْ شَكَّ فِي كُفْرِهِمْ، أَوْ صَحَّحَ مَذْهَبَهُم،ْ كَفَرَ إِجْمَاعًا. Yang ke tiga , “Barangsiapa yang tidak mengkafirkan orang-orang musyrikin atau dia ragu tentang kekufuran mereka atau membenarkan madzhab mereka, maka dia telah kafir dengan ijma’ para ulama.” Seorang muslim percaya pada Allah dan

Qawaidul Arba

Halaqah 22: Qa’idah Yang Ketiga Bagian 4

ودليل الأشجار والأحجار Dan Dalil disana ada yang menyembah pohon demikian pula batu adalah firman Allāh Subhānahu wa Ta’āla قوله تعالى: أَفَرَأَيْتُمْ اللَّاتَ وَالْعُزَّى(19)وَمَنَاةَ الثَّالِثَةَ الْأُخْرَى? [النجم:19-20]. “apa pendapat kalian tentang Al Lata, ‘Uza & juga Al Mana” Ini Adalah tiga diantara sesembahan-sesembahan orang-orang musyrikin quraisy, ⑴ Al Lata ⑵’ Uza ⑶ Mana Siapa Al

Nawaqidul Islam

Halaqah 10: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Dua Bagian 4

Apabila seseorang mengatakan, kita memerlukan perantara kepada Allah sebagaimana kita memerlukan perantara ketika akan berbicara dengan presiden, maka dia telah menyamakan Allah dengan makhluk. Padahal Allah berfirman, لَیۡسَ كَمِثۡلِهِۦ شَیۡءࣱۖ وَهُوَ ٱلسَّمِیعُ ٱلۡبَصِیرُ [Surat Asy-Syura 11] “Tidak ada yang serupa dengan Allah. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” Oleh karena itu, Allah menyuruh

Nawaqidul Islam

Halaqah 09: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Dua Bagian 3

Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam membedakan antara keadaan Beliau ketika hidup dan keadaan Beliau setelah meninggal dunia. Dalam keadaan hidup, Beliau bisa mendo’akan. Ketika Beliau sudah meninggal dunia, maka Beliau tidak bisa mendo’akan. Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al Bukhari di dalam كِتَاب الْمَرْضَى dari Aisyah radhiyallāhu ‘anha, ketika Aisyah sakit kepala dan

Nawaqidul Islam

Halaqah 08: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Dua Bagian 2

Diantara keyakinan orang-orang musyrikin Quraisy, bahwa dengan menyembah orang-orang shalih tersebut mereka bisa semakin dekat dengan Allah. Allah berfirman, (وَٱلَّذِینَ ٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِهِۦۤ أَوۡلِیَاۤءَ مَا نَعۡبُدُهُمۡ إِلَّا لِیُقَرِّبُونَاۤ إِلَى ٱللَّهِ زُلۡفَىٰۤ إِنَّ ٱللَّهَ یَحۡكُمُ بَیۡنَهُمۡ فِی مَا هُمۡ فِیهِ یَخۡتَلِفُونَۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا یَهۡدِی مَنۡ هُوَ كَـٰذِبࣱ كَفَّارࣱ) [Surat Az-Zumar 3] “Dan orang-orang yang menjadikan

Scroll to Top