Author name: marbot

Nawaqidul Islam

Halaqah 23: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Sepuluh

Berkata Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah, العَاشِرُ: الإِعْرَاضُ عَنْ دِينِ اللهِ تعالى لَا يَتَعَلَّمُهُ وَلَا يَعْمَلُ بِهِ وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى (وَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّن ذُكِّرَ بِـَٔایَـٰتِ رَبِّهِۦ ثُمَّ أَعۡرَضَ عَنۡهَاۤۚ إِنَّا مِنَ ٱلۡمُجۡرِمِینَ مُنتَقِمُونَ) “Yang ke sepuluh adalah berpaling dari agama Allah. Tidak mempelajarinya dan tidak mengamalkannya. Dalilnya adalah firman Allah yang artinya “Dan siapa […]

Nawaqidul Islam

Halaqah 22: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Sembilan Bagian 2

Risalah Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam adalah umum untuk seluruh manusia dan jin. Apabila ada jin yang mendengar kedatangan Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam, maka mereka wajib untuk mengikuti Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam. Tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak mengikuti Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam. Allah menceritakan di dalam Al Qur’an bahwa ada

Advertorial, Ibadah

5 Keutamaan Zikir Pagi dan Petang

Sudah kita ketahui bersama bahwa salah satu diantara banyaknya zikir dan doa yang disyariatkan oleh Allah Subhanahu wata’ala melalui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kepada semua umat Islam dalam sehari semalam adalah zikir pagi dan sore/petang. Bahkan zikir jenis ini merupakan zikir yang memiliki banyak manfaat dan terikat dengan waktu dimana itu berarti zikir ini hanya

Nawaqidul Islam

Halaqah 21: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Sembilan Bagian 1

Berkata Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah, التَّاسِعُ: مَنِ اعْتَقَدَ أَنَّ بَعْضَ النَّاسِ لَا يَجِبُ عَلَيْهِ اتِّبَاعُ النَّبِيِّ ﷺ، وَأَنَّهُ يَسَعُهُ الخُرُوجُ عَنْ شَرِيعَةِ مُحَمَّدٍ ﷺ كَمَا وَسِعَ الخَضِرُ الخُرُوجَ عَنْ شَرِيعَةِ مُوسَى عَلَيهِ السَّلَامُ فَهُوَ كَافِرٌ “Yang ke sembilan, barangsiapa yang meyakini bahwa sebagian manusia tidak wajib mengikuti Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam dan

Nawaqidul Islam

Halaqah 20: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Delapan Bagian 2

Allah Ta’ala di dalam Al Qur’an mengabarkan bahwa diantara sifat orang-orang Yahudi, mereka dahulu menolong dan mencintai orang-orang kafir, yaitu orang-orang musyrikin yang menyembah berhala. Padahal orang-orang Yahudi adalah ahlul kitab yang menisbahkan diri mereka kepada wahyu. Allah berfirman, (تَرَىٰ كَثِیرࣰا مِّنۡهُمۡ یَتَوَلَّوۡنَ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ۚ لَبِئۡسَ مَا قَدَّمَتۡ لَهُمۡ أَنفُسُهُمۡ أَن سَخِطَ ٱللَّهُ عَلَیۡهِمۡ وَفِی

Nawaqidul Islam

Halaqah 19: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Delapan Bagian 1

Berkata Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah, الثَّامِنُ: مُظَاهَرَةُ المُشْرِكِينَ وَمُعَاوَنَتُهُمْ عَلَى المُسْلِمِينَ وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِين “Yang ke delapan: menolong orang-orang musyrikin dan membantu mereka di dalam memerangi kaum muslimin. Dalilnya adalah firman Allah yang artinya ‘Dan barangsiapa yang menolong mereka maka sesungguhnya dia

Nawaqidul Islam

Halaqah 18: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Tujuh Bagian 2

Allah berfirman, وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولاَ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلاَ تَكْفُرْ “Dan tidaklah keduanya (Harut dan Marut) mengajarkan kepada orang lain sihir, sampai keduanya berkata sesungguhnya kami adalah ujian, maka janganlah engkau kufur.” Ayat ke-102 dari surat Al Baqarah ini menceritakan tentang orang-orang Yahudi dan kebiasaan mereka melakukan sihir. Allah berfirman, (وَٱتَّبَعُوا۟ مَا

Nawaqidul Islam

Halaqah 17: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Tujuh Bagian 1

Beliau berkata, السَّابِعُ: السِّحْرُ وَمِنْهُ الصَّرْفُ وَالعَطْفُ فَمَنْ فَعَلَهُ أَوْ رَضِيَ بِهِ كَفَرَ وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولاَ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلاَ تَكْفُرْ “Yang ke tujuh adalah sihir. Dan diantara macamnya, Ash Shorfu dan Al ‘Athfu. Barangsiapa yang mengerjakannya atau ridho dengan sihir, maka dia telah kufur, keluar dari Islam. Dalilnya

Nawaqidul Islam

Halaqah 16: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Enam Bagian 2

Dalil bahwasanya orang yang mengejek agama Allah dan apa yang berkaitan dengannya menjadi kafir adalah firman Allah, قُلْ أَبِاللهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِؤُونَ لاَ تَعْتَذِرُواْ قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ “Katakanlah wahai Muhammad, apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya, kalian mengejek-ejek? Janganlah kalian minta udzur. Sungguh kalian telah kufur setelah keimanan kalian.” [At Taubah 65-66] Pada

Nawaqidul Islam

Halaqah 15: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Enam Bagian 1

Beliau berkata, السَّادِسُ: مَنِ اسْتَهْزَأَ بِشَيْءٍ مِنْ دِيْنِ اللهِ، أَوْ ثَوَابِهِ، أَوْ عِقَابِهِ، كَفَرَ وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: قُلْ أَبِاللهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِؤُونَ لاَ تَعْتَذِرُواْ قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ Yang ke enam: “Barangsiapa yang mengejek sesuatu dari agama Allah atau pahala-Nya atau siksaan-Nya, sungguh dia telah kufur. Dalilnya firman Allah yang artinya: Katakanlah, apakah dengan

Scroll to Top