Halaqah 61: Pembahasan Dalil Keenam dan Ketujuh

Halaqah 61: Pembahasan Dalil Keenam dan Ketujuh
Halaqah yang ke-61 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Fadhlul Islām yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahāb rahimahullāh.
Beliau menyebutkan hadits yang merupakan dalil atas kewajiban masuk kedalam Islām secara kaafah,
وهو في حديث معاوية (عند) أحمد وأبي داود
Dan dia adalah didalam hadits Muawiyyah, ada didalam Musnad Imam Ahmad & Abu Daud
وفيه:
Didalamnya ada tambahan,
أنه سيخرج من أمتي قوم تتجارى بهم الأهواء
Akan keluar diantara umatku,
Didalamnya mereka ini masih umat Islām yang iftiroq, apa sifatnya?
قوم تتجارى بهم الأهواء
Ternyata masih mengalir – تتجارى – hawa nafsu, sehingga dengan hawa nafsu tadi akhirnya mereka melaksanakan Islām dengan memisah² tadi, yang sesuai dengan hawa nafsunya diambil, dia tinggalkan Islām, adapun yang sesuai dengan hawa nafsunya dia amalkan, yang tidak sesuai dengan hawa nafsunya maka dia tinggalkan, inilah memisah² agama.
Adapun Ahlu sunnah tidak, mereka tidak mengikuti hawa nafsunya, justru hawa nafsunya mereka ditundukan kepada Islām yang mereka pasrahkan semuanya kepada Allāh & mereka tidak mengikuti hawa nafsunya,
كما يتجارى الكَلَب بصاحبه،
Sebagaimana penyakit Rabies itu menjalar kepada orangnya,
Kalau sudah masuk kedalam jasad seseorang maka penyakit tadi maka itu akan segera menjalar kepada dirinya
فلا يبقى منه عرق ولا مفصل إلا دخله
Maka tidak akan tersisa dari jasadnya baik berupa urat ataupun sendi²nya yang ada didalam dirinya kecuali disitu ada virusnya.
Sehingga dia mudah mengikuti hawa nafsunya, yang sesuai dengan hawa nafsunya dia laksanakan, yang tidak sesuai dengan hawa nafsunya maka dia tinggalkan.
Ini menunjukan faedah tentang kenapa sebab mereka memisah²kan agama tadi karena disini ada perang hawa nafsu & hawa nafsu bertentangan dengan Islām, Islām menyerahkan diri adapun hawa nafsu berarti masih mengikuti hawa nafsunya bukan lagi Islām menyerahkan diri kepada Allāh
وتقدم قوله: ومبتغ في الإسلام سنة جاهلية.
Sudah berlalu didalam bab ketika beliau menyebutkan
Diantaranya adalah orang yang mencari didalam Islām sunnah jahiliyyah, sudah kita sebutkan maknanya, sudah masuk Islām sudah diberi hidayah kepada Islām kepada cahaya ini kepada sesuatu yang terang benderang ini tetapi dia masih mencari sunnah jahiliyyah masih mengikuti hawa nafsunya.
Berarti disini dia – مبتغ إلإسلام – orang Islām ada sebagian yang dia amalkan sebagai seorang Muslim, tetapi ternyata masih mubtaghin, masih mencari² sunnah jahiliyyah berarti tidak sempurna / tidak kaafah didalam Islāmnya – مبتغ إلإسلام – berarti dia seorang Muslim tapi dia masih mencari sunnah jahiliyyah, sunnah yang bertentangan dengan Islām, sudah kita sebutkan bahwa makna Jahiliyyah adalah sesuatu yang bertentangan dengan Islām, berarti ada sebagian Islām yang diamalkan ada sebagian yang tidak dia amalkan, berarti disini memisah² agamanya.
Beliau datangkan kembali dalil ini karena dia juga mengusyaratkan bab ini yaitu wajibnya masuk Islām secara keseluruhan.
Bagaimana cara berdalil dengan hadits ini, jangan sampai memisah² agama sudah diberikan hidayah kepada Islām tapi mencari selain Islām & selain Islām dinamakan Jahiliyyah.
Maka ketika Nabi ﷺ mengabarkan ini adalah bentuk sesuatu yang dimurkai oleh Allāh menunjukan bahwasana memisah²kan agama adalah sesuatu yang dibenci oleh Allāh, menunjukan tentang wajibnya masuk Islām secara kaafah.
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Fadhlul Islam]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top