Apabila Allah adalah satu-satunya Dzat yang mencipta, memberikan rezeki, dan juga mengatur alam semesta, maka kita dituntut untuk tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah.Tidak ada yang berhak disembah dan diibadahi kecuali Allah semata.
“Wahai manusia, sembahlah Rabb kalian, yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian supaya kalian bertakwa. Yang telah mencipta untuk kalian bumi sebagai hamparan dan langit sebagai bangunan dan telah menurunkan air dari langit. Maka Allah mengeluarkan dengan air tersebut buah-buahan sebagai rezeki bagi kalian. Maka janganlah kalian menjadikan bagi Allah sekutu-sekutu sedangkan kalian mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 21-22)
Maksudnya janganlah kalian menyekutukan Allah, menyembah kepada selain Allah, sedangkan kalian mengetahui bahwa Allah yang mencipta, memberikan rezeki, dan juga mengatur alam semesta ini.
Selain Allah, tidak berhak untuk disembah karena dia bukan pencipta, bukan pemberi rezeki, dan bukan pengatur alam semesta.
Apabila mereka disembah maka mereka adalah sesembahan yang bathil.
Allah berfirman:
“Yang demikian itu karena Allah Dialah sesembahan yang haq yang memang berhak untuk disembah. Sedangkan apa yang mereka sembah selain Allah adalah sesembahan yang bathil (yaitu yang tidak berhak untuk disembah).” (QS. Al Hajj : 62)
Apabila seseorang meyakini Allah yang mencipta, memberikan rezeki, dan juga mengatur alam semesta kemudian dia masih menyembah kepada selain Allah atau menyerahkan sebagian ibadah kepada selain Allah, maka dia telah berbuat syirik kepada Allah di dalam ibadah.
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah ditanya oleh salah seorang sahabat:
“Wahai Rasulullah, apa dosa yang paling besar di sisi Allah?”
Maka Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
“Dosa yang paling besar adalah engkau menjadikan sekutu bagi Allah padahal Dialah yang telah menciptakan dirimu.”(HR Al-Bukhari dan Muslim)
[Disalin dari materi Halakah Silsilah Ilmiah (HSI) Abdullah Roy Bab Mengenal Allah]