Halaqah yang ke-72 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Fadhlul Islām yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahāb rahimahullāh.
فإنَّ قتلَهم أجرٌ لمن قَتَلَهم
Karena sesungguhnya membunuh mereka ini ada pahala bagi orang² yang membunuh mereka di hari Kiamat.
Jadi orang² yang memerangi orang² khawarij dengan cara yang benar dibimbing oleh pemerintah seperti yang dilakukan oleh Ali bin Abu Thalib & juga pasukannya ketika mereka membunuh orang² khawarij maka mereka mendapatkan pahala kenapa demikian, karena orang² khawarij ini mendatangkan mudhorat yang sangat besar bagi kaum muslimin. Mereka meninggalkan penyembah² kuburan tapi mereka perangi orang² Islām ini melakukan dosa besar dibunuh & ingin mengacaukan keadaan negara & negara yang kacau tidak mungkin bisa berdakwah disitu dengan baik, tidak mungkin mereka bisa mengembangkan lagi & berjihad mengajak orang lain untuk masuk ke dalam agama Islām akibat kekacauan yang ada didalam negeri, oleh karenanya di zaman Ali bin Abi Tholib tidak seperti di zaman Umar banyak negeri² yang sebelumnya negeri kufur masuk kedalam agama Islām.
Tetapi di zaman Ali meskipun 5-4 tahun tapi sangat sedikit sekali disana tambahan negeri yang masuk ke dalam agama Islām karena beliau sibuk mengurusi orang² khawarij, oleh karenanya bahaya mereka ini besar dengan sebab orang² khawarij ini banyak maslahat dunia & juga maslahat agama ini menjadi terabaikan menjadi tersingkirkan/hilang, karena pemerintah sibuk dengan orang² khawarij berperang dst didalam negara & jika situasi negara kacau bagaimana mereka bisa memutar kegiatan² masyarakat didalam kehidupan sehari-hari, tidak mungkin disana ada pasar yang berjalan baik, tidak ada orang yang berani membuka warungnya tidak ada anak² yang berani melakukan perjalanan sekolah, tidak ada Dai yang berani untuk ceramah, tidak ada orang yang berani datang ke Masjid untuk shalat, akhirnya semuanya baik urusan dunia maupun urusan agama menjadi kacau terhambat gara² orang² khawarij ini.
Ini menunjukan tentang pahala orang yang membunuh orang² khawarij dengan cara yang syar’i.
Ini adalah haditsnya Ali bin Abi Tholib yang diriwayatkan oleh Bukhori & juga Muslim.
Kemudian beliau menyebutkan disini
لئن في تهم لأقتلنهم قتل عاد
Disini adalah haditsnya Abu Said al Khudri.
يمرقون من الإسلام كما يمرق السهم من الرمية لئن أدركتهم لأقتلنهم قتل عاد
Haditsnya Abu Said al Khudri. Ini juga diriwayatkan oleh Bukhori & Muslim, Allāhualam disini adalah penggabungan antara 2 hadits yaitu haditsnya Ali bin Abi Tholib Abu Said Al Khudri.
Didalam hadits Abu Said Al Khudri
لئن أدركتهم لأقتلنهم قتل عاد
Seandainya aku bertemu dengan mereka niscaya aku akan membunuh mereka sebagaimana terbunuhnya kaum Ad, bagaimana terbunuhnya kaum Ad terbunuh secara keseluruhan artinya Nabi ﷺ berniat seandainya bertemu mereka akan beliau habisi semuanya tidak akan disisakan oleh beliau sebagaimana kaum Ad mereka terbunuh semuanya tidak disisakan oleh Allāh.
Ini menunjukan tentang ancaman Nabi ﷺ terhadap orang² khawarij sampai beliau berniat untuk membunuh mereka secara keseluruhan tidak ada yang disisakan oleh beliau, apakah ucapan ini pernah beliau ucapkan kepada orang yang melakukan dosa besar? (tidak pernah)
…لئن أدركتهم لأقتلنهم قتل عاد
Apakah beliau pernah ucapkan ini kepada pelaku dosa besar (Tidak pernah) berarti menunjukan dahsyatnya & besarnya dosa Bidah yaitu Dosa bidah khawarij khususnya sampai Nabi ﷺ mengancam mereka dengan ancaman seperti ini.
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Fadhlul Islam]