Rasulullah Shallallāhu ‘alayhi wa sallam meninggal pada tahun ke-11 Hijriah setelah menyempurnakan tugas menyampaikan risalah dari Allah.
Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
“Setiap jiwa akan merasakan kematian.” (QS Ali Imran: 185)
Dan Allah Subhānahu wa Ta’āla juga berfirman:
“Sesungguhnya engkau akan meninggal dunia dan mereka akan meninggal dunia.” (QS Az Zumar: 30 )
Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah Rasul terakhir, tidak ada Rasul sepeninggal Beliau.
Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
“Bukanlah Muhammad bapak salah seorang laki-laki di antara kalian, akan tetapi Beliau adalah Rasulullah dan penutup para Nabi.” (QS Al Ahzab: 40)
Dalil-dalil dari hadits Nabi Shallallāhu ‘alayhi wa sallam bahwasanya Beliau adalah Nabi terakhir mencapai derajat mutawatir.
Dan sebagian ulama mengatakan:
Kalau seseorang tidak mengetahui bahwa Muhammad Shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah Nabi terakhir maka dia bukan Muslim, karena ini termasuk perkara yang diketahui secara darurat di dalam agama Islam.
Diantara hadits yang menunjukkan bahwasanya Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah Nabi yang terakhir adalah sabda Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam:
“Sesungguhnya akan ada di antara umatku 30 orang pendusta, semuanya mengaku menjadi Nabi dan aku adalah penutup para Nabi, tidak ada Nabi setelahku.” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Abu Dawud)
Dan di dalam sebuah hadits yang Mutaffaqun ’alaih, Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
“Dan aku adalah Al ‘Aqib (yang terakhir) yang tidak ada setelahnya Nabi.”
Meskipun Rasulullah Shallallāhu ‘alayhi wa sallam meninggal dunia, Allah Subhānahu wa Ta’āla akan menjaga agama ini dengan menjaga sumbernya yaitu Al Qur’an dan juga Al Hadits dan menyiapkan para ulama yang amanat untuk menyampaikan keduanya kepada umat.
Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Quran dan sesungguhnya Kami akan menjaganya.” (QS Al Hijr: 9)
Dan Rasulullah Shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
“Dan sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham akan tetapi mereka mewariskan ilmu.” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani rahimahullah).
[Disalin dari materi Halakah Silsilah Ilmiah (HSI) Abdullah Roy Bab Mengenal Rasulullah]