Halaqah 26: Ditiupnya Sangkakala Pertama

Halaqah 26: Ditiupnya Sangkakala Pertama

Termasuk beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan akan ditiupnya sangkakala. Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah ditanya, “Apa itu sangkakala?”
Maka Beliau mengatakan, “Tanduk yang ditiup.”
(Hadits shahih riwayat Abū Dāwūd, Tirmidzi dan juga Nasā’i).

Beberapa ayat menunjukkan bahwa sangkakala akan ditiup 2 kali, diantaranya adalah firman Allāh Subhānahu wa Ta’āla,

ﻭَﻧُﻔِﺦَ ﻓِﻲ ﺍﻟﺼُّﻮﺭِ ﻓَﺼَﻌِﻖَ ﻣَﻦْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﻣَﻦْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ الَّا ﻣَﻦْ ﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ۖ ﺛُﻢَّ ﻧُﻔِﺦَ ﻓِﻴﻪِ ﺃُﺧْﺮَﻯٰ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻫُﻢْ ﻗِﻴَﺎﻡٌ ﻳَﻨْﻈُﺮُﻭﻥَ
“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang ada di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki oleh Allāh. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri, menunggu.” (QS Az Zumār 68)
 
Tiupan sangkakala pertama, dengannya meninggal semua yang ada di langit dan di bumi, kecuali yang Allāh kehendaki.
Tiupan ini terjadi di hari Jum’at, sebagaimana dalam Shahīh Muslim.
Dan setiap hari Jum’at, hewan-hewan (mereka) senantiasa memasang telinga antara waktu Shubuh sampai terbit matahari karena takut bila ditiup sangkakala pada hari tersebut. (Hadits shahih, riwayat Abū Dāwūd, Tirmidzi dan juga Nasā’i)
Bila terdengar, maka semua akan mencondongkan lehernya dan mengangkatnya.
Dan yang pertama kali mendengar adalah seorang laki-laki yang sedang memperbaiki penampungan air untuk minum untanya. Maka diapun mati dan matilah semua manusia.
(HR Muslim)

Waktu tersebut sangat singkat sehingga seseorang tidak akan sempat berwasiat dan tidak ada waktu kembali ke keluarganya, mereka meninggal di tempatnya masing-masing.

ﻣَﺎ ﻳَﻨﻈُﺮُﻭﻥَ ﺇِﻟَّﺎ ﺻَﻴْﺤَﺔًۭ ﻭَٰﺣِﺪَﺓًۭ ﺗَﺄْﺧُﺬُﻫُﻢْ ﻭَﻫُﻢْ ﻳَﺨِﺼِّﻤُﻮﻥَ ﴿٤٩﴾ ﻓَﻠَﺎ ﻳَﺴْﺘَﻄِﻴﻌُﻮﻥَ ﺗَﻮْﺻِﻴَﺔًۭ ﻭَﻟَﺂ ﺇِﻟَﻰٰٓ ﺃَﻫْﻠِﻬِﻢْ ﻳَﺮْﺟِﻌُﻮﻥَ ﴿٥٠﴾
“Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar. Lalu mereka tidak kuasa membuat satu wasiatpun dan tidak pula dapat kembali kepada keluarganya”.
(QS Yāsin: 49-50)

Di dalam Shahīh Bukhari disebutkan bahwa ada sebagian yang sudah mengangkat makanan ke mulutnya namun tidak sempat memakannya karena sudah ditiup sangkakala. Meninggallah seluruh manusia dan kerajaan hari itu adalah milik Allāh Subhānahu wa Ta’āla semata.

Ketahuilah, bahwa malaikat yang akan meniup sangkakala sekarang telah menaruh sangkakala di mulutnya, mengerutkan dahi, memasang telinganya, menunggu sewaktu-waktu diperintah oleh Allāh ‘Azza wa Jalla. (Hadits shahih riwayat Tirmidzi)

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam ketika mengabarkan para shahābat dengan kabar ini, Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam menyeru para shahābat untuk mengatakan:

 حَسْبُنَا اللهُ ونِعْمَ الوَكِيْلُ عَلَى اللّهِ تَوَكَّلْنَا

“Cukuplah Allāh bagi kita dan Dialah sebaik-baik wakil, hanya kepada Allāh kita bertawakkal.” (HR Tirmidzi)
***
[Disalin dari materi Halakah Silsilah Ilmiah (HSI) Abdullah Roy Bab Beriman Kepada Hari Akhir]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top