Yang dimaksud dengan kebangkitan adalah dikembalikannya arwah kepada jasad sehingga manusia kembali hidup.
• Dan terbuka kuburan manusia.
Kemudian,
• Keluarlah semua manusia dari kuburnya dalam keadaan hidup.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
“Apabila bumi digoncang dengan segoncang-goncangnya. Dan bumi mengeluarkan beban-bebannya. Dan berkatalah manusia, mengapa bumi menjadi begini?”
(QS Al Zalzalah 1-3 )
Dan orang pertama kali akan terbuka kuburannya adalah Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam. (HR Bukhāri dan Muslim)
Manusia akan dibangkitkan sesuai dengan keadaan dia ketika meninggal dunia.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
“Akan dibangkitkan setiap hamba sesuai dengan keadaan dia ketika meninggal dunia.” (HR Muslim)
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengabarkan bahwasanya;
◆ Orang yang meninggal dalam keadaan ihram haji atau ‘umrah maka akan dibangkitkan dalam keadaan membaca talbiyah.
(HR Bukhāri dan Muslim)
◆ Orang yang memakan riba akan bangkit seperti bangkitnya orang-orang yang kesurupan, yaitu dalam keadaan sempoyongan.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
“Orang-orang yang memakan riba tidak bangkit dari kuburnya kecuali seperti bangkitnya orang-orang yang kerasukan syaithān.” (QS Al Baqarah 275)
Inilah hari kebangkitan yang diingkari oleh orang-orang kafir dan dilalaikan oleh kebanyakan manusia.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
“Orang-orang kafir menyangka bahwasanya mereka tidak akan dibangkitkan. Katakanlah, ‘Bahkan demi Rabb-ku kalian akan dibangkitkan.” (QS At Taghābūn 7)
Hari yang sangat sulit dan sangat berat. Pada hari itu manusia akan menyesal;
◆ Orang kafir menyesal karena tidak beriman.
◆ Orang beriman menyesal karena tidak maksimal di dalam beramal di dunia.
Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberikan kita dan orang-orang yang kita cintai kemudahan di dalam menghadapi hari yang sangat besar ini.
[Disalin dari materi Halakah Silsilah Ilmiah (HSI) Abdullah Roy Bab Beriman Kepada Hari Akhir]