Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam akan memberikan syafa’at untuk umatnya, para pelaku dosa besar yang disiksa di dalam neraka.
Maka Allah akan mengilhamkan kepada beliau pujian-pujian yang sebelumnya tidak pernah diajarkan kepada beliau di dunia.
Dan beliau bersujud, maka dikatakan kepada beliau:
“Wahai Muhammad angkatlah kepalamu. Berkatalah, engkau akan didengar perkataanmu. Mintalah, maka kamu akan diberi. Dan berikanlah syafa’at, maka akan diterima syafa’atmu.”
Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam berkata:
“Wahai Rabb-ku, umatku… umatku….”
Dikatakan kepada beliau,
“Pergilah kamu dan keluarkanlah dari neraka orang yang di dalam hatinya ada iman sebesar biji gandum.”
Maka beliau pergi dan melakukannya.
Kemudian beliau kembali lagi dan kembali memuji Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan sujud kepada-Nya, maka dikatakan kepada beliau:
“Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Berkatalah, maka akan didengar perkataanmu. Mintalah, maka kamu akan diberi. Dan berikanlah syafa’at, maka akan diterima syafa’atmu.”
Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam berkata:
“Wahai Rabb-ku, umatku… umatku….”
Dikatakan kepada beliau:
“Pergilah engkau dan keluarkanlah dari neraka orang yang di dalam hatinya ada iman sebesar dzarrah atau qardalah yaitu biji sawi.”
Maka beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam pergi dan melakukannya.
Kemudian beliau kembali lagi dan kembali memuji Allah dan sujud kepada-Nya, dikatakan kepada beliau:
“Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Berkatalah, niscaya akan didengar perkataanmu. Mintalah, niscaya akan diberi permintaanmu. Dan berikanlah syafa’at, maka akan diterima syafa’atmu.”
Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam berkata:
“Wahai Rabb-ku, umatku… umatku….”
Dikatakan kepada beliau,
“Pergilah kamu dan keluarkanlah dari neraka orang yang di dalam hatinya ada iman yang lebih kecil dan lebih kecil dari sebuah biji sawi.”
Maka beliau pergi dan melakukannya.
Kemudian keempat kalinya beliau datang dan kembali memuji dan sujud kepada Allah, maka dikatakan kepada beliau,
“Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Berkatalah, niscaya akan didengar perkataanmu. Mintalah, maka kamu akan diberi. Dan berikanlah syafa’at, niscaya akan diterima syafa’atmu.”
Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam berkata,
“Wahai Rabb-ku, izinkan aku untuk memberikan syafa’at kepada setiap orang yang mengatakan Laa ilaaha illallah’.”
Maka Allah berkata:
“Demi Keperkasaan-Ku, Kebesaran-Ku, Keagungan-Ku, dan Kemuliaan-Ku, sungguh Aku akan keluarkan dari neraka orang yang mengatakan Laa ilaaha illallah.”
Maksudnya adalah orang yang mengatakan ‘Laa ilaaha illallah’ ikhlas dari hatinya dan tidak membatalkannya dengan kesyirikan.
Di dalam Shahih Bukhari disebutkan bahwasanya diantara amalan yang bisa menjadi sebab kita mendapatkan syafa’at Nabi Muhammad Shallallāhu ‘alayhi wa sallam di akhirat adalah membaca do’a setelah mendengar azan, yaitu:
Dan diantara amalan tersebut adalah bersabar atas kesusahan dan kesempitan hidup di Kota Madinah, kemudian meninggal di dalamnya.
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,
“Tidaklah bersabar seseorang atas kesusahan dan kesempitan hidup di Kota Madinah kemudian dia meninggal, kecuali aku akan menjadi pemberi syafaat untuknya atau pemberi saksi untuknya di hari kiamat, apabila dia adalah orang Islam.” (HR Muslim)
Ada dua golongan dari umat Nabi Shallallāhu ‘alayhi wa sallam yang tidak akan mendapatkan syafa’at beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
“Dua golongan dari umatku yang tidak akan mendapatkan syafa’atku, pemimpin yang zhalim dan setiap orang yang berlebih-lebihan di dalam agama.” (Hadits Hasan Riwayat At-Thabrani di dalam Al-Mu’jamul Kabir).
Kita memohon kepada Allah, semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala menerima syafa’at Nabi Muhammad Shallallāhu ‘alayhi wa sallam untuk kita semua.
[Disalin dari materi Halakah Silsilah Ilmiah (HSI) Abdullah Roy Bab Beriman Kepada Hari Akhir]