1. Iradah Kauniyah Qodariyyah
Yaitu keinginan Allah yang berkaitan dengan penciptaan dan kejadian-kejadian yang ditakdirkan oleh Allah azza wa jalla, seperti:
– Keinginan Allah menciptakan manusia dan hewan
– Menciptakan orang yang taat dan orang yang berbuat maksiat
– Menciptakan ketaatan dan kemaksiatan, dan lain-lain.
Dalil Iradah Kauniyah Qadariyyah diantaranya adalah firman Allah azza wajalla,
[QS Ya-Sin 82]
“Sesungguhnya perkara Allah apabila menginginkan sesuatu adalah mengatakan ‘Jadilah’, maka jadilah dia.”
Dan Allah berfirman,
[QS Al-Hajj 14]
“Sesungguhnya Allah melakukan apa yang Dia inginkan.”
Dan Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman,
[QS Al-An’am 125]
“Barangsiapa yang Allah inginkan untuk diberi hidayah maka Allah lapangkan dadanya untuk menerima Islam dan barangsiapa yang Allah inginkan untuk disesatkan maka Allah akan menjadikan dadanya sempit lagi sesak seperti ketika dia berusaha naik ke atas.”
Dan Masyiah Allah atau Kehendak Allah yang disebutkan di dalam halaqah yang ke-7 adalah nama lain dari Iradah Kauniah Qadariyyah.
2. Iradah Syar’iyyah Diniyyah
Yaitu keinginan Allah yang berkaitan dengan syari’at agama yang Allah turunkan.
Allah Subhānahu wa Ta’āla menginginkan manusia mengikuti syari’at-Nya dan agama-Nya, menginginkan mereka menjalankan perintah Allah, dan menginginkan mereka meninggalkan larangan Allah.
Dalil Iradah Syar’iyyah Diniyyah diantaranya adalah firman Allah azza wa jalla,
[QS Al-Ahzab 33]
“Sesungguhnya Allah hanya menginginkan untuk menghilangkan kotoran dari kalian wahai Ahlul Bait dan membersihkan kalian dari dosa dengan sebenar-benarnya.”
Dan Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman,
[Surat An-Nisa’ 27]
“Dan Allah menginginkan untuk menerima taubat kalian.”
Dan dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dari Nabi ﷺ Beliau bersabda,
“Allah Subhānahu wa Ta’āla berkata kepada penduduk neraka yang paling ringan adzabnya di hari kiamat, ‘Seandainya engkau memiliki seluruh apa yang ada di bumi apakah engkau akan menebus dengannya?’
Maka dia berkata, ‘Iya’.
Maka Allah berkata, ‘Aku menginginkan darimu yang lebih ringan daripada ini, sedangkan engkau saat itu berada di dalam sulbi Adam, yaitu supaya engkau tidak menyekutukan Aku sedikitpun, maka engkau pun enggan, kecuali menyekutukan diri-Ku’ ” [HR Al Bukhari dan Muslim]