Di dalam Musnad Ahmad rahimahullah dengan sanad yang Hasan, disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ pergi dari rumahnya menuju goa ketika rumah Beliau dikepung oleh orang-orang musyrikin yang ingin membunuh Beliau ﷺ.
Maka Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu memakai pakaian Rasulullah ﷺ dan tidur di tempat tidur Beliau.
Kemudian Rasulullah ﷺ melewati kepungan orang-orang musyrikin tanpa dilihat oleh orang-orang musyrikin tersebut,
setelah berpesan kepada Ali supaya mengabarkan kepada Abu Bakr agar menyusulnya.
Ketika datang Abu Bakr, Ali mengabarkan bahwa Rasulullah ﷺ pergi ke arah sumur Maimun.
Kaum musyrikin melempari Ali yang berselimut dan menyangka beliau adalah Rasulullah ﷺ.
Di dalam Mustadrak Al Hakim, disebutkan bahwa Abu Bakr Ash Shiddiq membawa 5000 atau 6000 dirham untuk keperluan hijrah Nabi ﷺ dan beliau.
Orang-orang musyrikin berusaha mencari Rasulullah ﷺ dan Abu Bakr sampai ke gunung Tsaur dan berada di mulut goa.
Berkata Abu Bakr,
“Ya Rasulallah, seandainya salah seorang dari mereka melihat tempat kedua kakinya berpijak niscaya dia akan melihat kita.”
Maka Nabi ﷺ berkata dengan tawakal dan keyakinan yang kuat,
“Wahai Abu Bakr, apa pendapatmu dengan dua orang yang ke tiga adalah Allah.”
Hadits riwayat Al Bukhari dan Muslim.
Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman,
ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا ۖ
[QS At-Taubah 40]
“Salah satu diantara dua orang ketika keduanya di dalam goa ketika dia berkata kepada sahabatnya, ‘Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.’”
Orang-orang musyrikin telah mengumumkan adanya hadiah, bagi orang yang membunuh keduanya atau menawannya sebagaimana di dalam shahih Al Bukhari.
Dan setelah tiga hari sebagaimana telah dijanjikan sebelumnya, datanglah Abdullah bin Uraiqith, seorang penunjuk jalan yang mahir yang telah disewa di dalam hijrah ini, dengan membawa dua unta yang telah diserahkan sebelumnya oleh Abu Bakr kepada Abdullah.
Abdullah bin Uraiqith adalah seorang musyrik dari Bani Ad Dail, kemudian keduanya naik unta dan berjalan Abdullah bin Uraiqith di depan keduanya.
***
[Disalin dari materi Halakah Silsilah Ilmiah (HSI) Abdullah Roy Bab Sirah Nabawiyah]