Sebelum kita memulai membahas tentang pentingnya akikah bagi setiap muslim, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu fikih seputar aqiqah itu sendiri.
Pengertian Aqiqah
Berdasarkan kitab Mughnil Muhtaj ila Ma’rifati Ma’ani Alfazhi Al Minhaj (Kitab Syarh Minhaj Ath Tholibin), karya Muhammad bin Al Khotib Asy Syarbini dijelaskan bahwa akikah berasal dari kata (عَقَّ يَعِقُّ). Secara bahasa, akikah adalah sebutan untuk rambut yang berada di kepala si bayi ketika ia lahir. Sedangkan secara istilah, akikah berarti sesuatu yang disembelih ketika menggundul kepala si bayi. Aqiqah dinamakan dengan sebabnya karena menyembelihnya berarti (يُعَقُّ), yaitu memotong, sedangkan rambut kepala si bayi dicukur pula ketika itu.
Pensyariatan Akikah
Akikah adalah sesuatu amalan yang disyari’atkan oleh kebanyakan ulama semacam Ibnu ‘Abbas, Ibnu ‘Umar, ‘Aisyah, para fuqoha tabi’in, dan para ulama di berbagai negeri. Beberapa dalil pensyariatan aqiqah adalah sebagai berikut:
Hadis Samuroh bin Jundub.
عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى »
Dari Samuroh bin Jundub, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, digundul rambutnya dan diberi nama.” (HR. Abu Daud no. 2838, An Nasai no. 4220, Ibnu Majah nol. 3165, Ahmad 5/12. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini shahih)
Hadis –Ummul Mukminin- ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha.
عَنْ يُوسُفَ بْنِ مَاهَكَ أَنَّهُمْ دَخَلُوا عَلَى حَفْصَةَ بِنْتِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ فَسَأَلُوهَا عَنِ الْعَقِيقَةِ فَأَخْبَرَتْهُمْ أَنَّ عَائِشَةَ أَخْبَرَتْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَمَرَهُمْ عَنِ الْغُلاَمِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ وَعَنِ الْجَارِيَةِ شَاةٌ. قَالَ وَفِى الْبَابِ عَنْ عَلِىٍّ وَأُمِّ كُرْزٍ وَبُرَيْدَةَ وَسَمُرَةَ وَأَبِى هُرَيْرَةَ وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو وَأَنَسٍ وَسَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ وَابْنِ عَبَّاسٍ. قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ عَائِشَةَ حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ. وَحَفْصَةُ هِىَ بِنْتُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِى بَكْرٍ الصِّدِّيقِ.
Dari Yusuf bin Mahak, mereka pernah masuk menemui Hafshah binti ‘Abdirrahman. Mereka bertanya kepadanya tentang hukum aqiqah. Hafshah mengabarkan bahwa ‘Aisyah pernah memberitahu dia, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan para sahabat untuk menyembelih dua ekor kambing yang hampir sama (umurnya) untuk anak laki-laki dan satu ekor untuk anak perempuan.”
Ia berkata, “Dalam bab ini ada hadis serupa dari Ali dan ummu Kurz, Buraidah, Samurah, Abu Hurairah, Abdullah bin Amru, Anas, Salman bin Amir dan Ibnu Abbas.” Abu Isa berkata, “Hadis ‘Aisyah ini derajatnya hasan shahih, sementara maksud Hafshah dalam hadis tersebut adalah (Hafshah) binti ‘Abdurrahman bin Abu Bakar Ash Shiddiq.” (HR. Tirmidzi no. 1513. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa riwayat ini shahih)
Hukum Aqiqah
Setelah kita melihat hadis-hadis tentang pensyariatan aqiqah di atas, lantas apakah hukum aqiqah itu sendiri? Wajib ataukah sunnah?
Mengenai masalah ini, para ulama terdapat silang pendapat.
Hadis dari jumhur ulama yang menyatakan hukum aqiqah adalah sunnah berpegang pada sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَنْسُكَ عَنْ وَلَدِهِ فَلْيَفْعَلْ
“Barangsiapa yang senang untuk mengakikahi anaknya, maka lakukanlah.” Hadis ini menunjukkan bahwa aqiqah itu tidak wajib karena di sini dikatakan boleh memilih. Dalil ini adalah indikasi yang memalingkan perintah yang disebutkan dalam hadis-hadis yang memerintahkan aqiqah kepada perintah sunnah.
Manfaat dan Keutamaan Aqiqah
Mendapat pahala karena melaksanakan sunnah Rosul – Melaksanakan sunnah Rasul sama aja membuktikan kalau diri kita mencintai Nabi Muhammad dan mencintai Islam. Mengapa demikian? Karena semua sumber dasar Islam ada pada Al Quran dan As Sunnah yang mana aqiqah adalah salah satu isi yang ada di dalam sunnah itu.
Menghilangkan kotoran dan penyakit – Aqiqah juga disertai dengan mencukur rambut bayi dengan niat menghilangkan kotoran dan penyakit.
Meningkatkan ibadah kepada Allah – Hal ini membuat pelaksana aqiqah menjadi meningkat rasa cinta ibadahnya dengan berbuat demikian.
Mendoakan sang bayi – Pada aqiqah biasanya disertai doa-doa untuk mendoakan bayi sehingga dapat menjadi keuntungan untuk bayi yang tiada terhintung jumlahnya.
Meningkatkan rasa cinta sosial sesama muslim – Dengan membagi aqiqah pada sesama muslim dapat meningkatkan rasa solidaritas sesama muslim sehingga menumbuhkan cinta terhadap sesama muslim pula.
Metode Aqiqah
Dalam melaksanakan aqiqah kita dihadapkan dengan 2 pilihan yaitu:
1. Menyembelih aqiqah mandiri
2. Memesan melalui jasa layanan aqiqah
Untuk metode yang pertama kita harus benar-benar memahami fikih dari ibadah aqiqah, mulai dari waktu pelaksanaan, pemilihan hewan aqiqah, teknik penyembelihan yang syar’i dan pengolahan hewan tersebut hingga sampai kepada penerima makanan olahan aqiqah.
Sedangkan cara kedua cukup praktis dimana orang yang akan melakukan aqiqah untuk buah hatinya memasrahkan seluruh urusan aqiqah kepada jasa layanan aqiqah yang amanah, dan berpengalaman sehingga ibadah aqiqah kita bernilai pahala dan mendapatkan keberkahan dari Allah Subhanahu wata’ala.
Berkaitan dengan jasa layanan aqiqah yang syar’i, profesional dan berpengalaman, kami merekomendasikan Paket Aqiqah Kediri, Jasa layanan aqiqah ini sudah berpengalaman selama kurang lebih 7 tahun melayani banyak pelanggan dari berbagai daerah di Indonesia. Layanan Jasa Paket Aqiqah Kediri memberikan pelayanan prima seperti Kambing disembelih sesuai syariat, gratis sertifikat aqiqah, gratis ongkir dan tester, masakan dijamin enak dan tentunya dengan harga yang terjangkau.
Semoga bermanfaat.