Kemudian beliau mengatakan (membawakan sebuah atau beberapa ayat dari Al Qur’ān) yang menunjukkan tentang akibat orang yang berpaling dari Al Qur’ān dan Sunnah.
Yaitu firman Allāh Subhānahu wa Ta’āla:
لَقَدۡ حَقَّ ٱلۡقَوۡلُ عَلَىٰٓ أَكۡثَرِهِمۡ فَهُمۡ لَا يُؤۡمِنُونَ۞ إِنَّا جَعَلۡنَا فِيٓ أَعۡنَٰقِهِمۡ أَغۡلَٰلٗا فَهِيَ إِلَى ٱلۡأَذۡقَانِ فَهُم مُّقۡمَحُونَ ۞ وَجَعَلۡنَا مِنۢ بَيۡنِ أَيۡدِيهِمۡ سَدّٗا وَمِنۡ خَلۡفِهِمۡ سَدّٗا فَأَغۡشَيۡنَٰهُمۡ فَهُمۡ لَا يُبۡصِرُونَ ۞وَسَوَآءٌ عَلَيۡهِمۡ ءَأَنذَرۡتَهُمۡ أَمۡ لَمۡ تُنذِرۡهُمۡ لَا يُؤۡمِنُونَ ۞ إِنَّمَا تُنذِرُ مَنِ ٱتَّبَعَ ٱلذِّكۡرَ وَخَشِيَ ٱلرَّحۡمَٰنَ بِٱلۡغَيۡبِۖ فَبَشِّرۡهُ بِمَغۡفِرَةٖ وَأَجۡرٖ كَرِيمٍ ۞
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
“Dan sungguh, telah tetap atas mereka ketetapan Allāh Subhānahu wa Ta’āla atas sebagian besar mereka, bahwasanya mereka tidak beriman.
Kami menjadikan pada leher-leher mereka belenggu-belenggu, belenggu-belenggu tersebut sampai dagu mereka sehingga mereka mengangkat kepalanya keatas.
Dan kami telah menjadikan dari depan mereka penutup dan dari belakang mereka penutup, maka kami menutupi mereka sehingga mereka tidak bisa melihat.
Kemudian Allāh mengatakan yang artinya:
“Dan sama saja apakah engkau memberikan peringatan kepada mereka atau tidak memberikan peringatan kepada mereka, niscaya mereka tidak akan beriman. Sesungguhnya engkau wahai Muhammad, memberikan peringatan kepada orang yang mengikuti adzikr mengikuti Al Qur’ān, dan dia takut kepada Allāh dalam keadaan ghāib, maka berikanlah kabar gembira padanya dengan ampunan dan pahala yang melimpah dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla”
⇒ Ayat-ayat yang disebutkan oleh pengarang disini, adalah surat Yāsīn ayat ke-7 sampai 11.
Menunjukkan tentang bagaimana orang yang berpaling dari adzikr Al Qur’ān yang Allāh turunkan, dan bahwasanya mereka ditutupi dari arah depannya dari arah belakangnya sehingga mereka tidak bisa melihat, tidak bisa mendengar.
Kemudian Allāh mengabarkan bahwasanya sama saja atasmu wahai Muhammad, apabila seseorang sudah ditutupi dari hidayah Allāh sama saja apakah engkau memberikan peringatan kepada mereka, atau tidak memberikan peringatan niscaya mereka tidak akan beriman.
Dan Allāh mengabarkan bahwasanya Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam hanya memberikan peringatan dan akan bermanfaat peringatan beliau bagi orang yang mau mengikuti adzkr mengikuti Al Qur’ān, dan takut kepada Ar rahmān yaitu Allāh Subhānahu wa Ta’āla dalam keadaan ghāib (yaitu) dia takut kepada Allāh padahal dia tidak pernah melihat Allāh, akan tetapi dia takut kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
فَبَشِّرۡهُ بِمَغۡفِرَةٖ وَأَجۡرٖ كَرِيمٍ
Maka orang yang mau mengikuti Al Qur’ān, mengikuti adzkr dan takut kepada Allāh padahal Allāh adalah ghāib, maka kabarkanlah dia dengan ampunan dan pahala yang besar dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Itulah perkara yang keenam yang ingin disampaikan oleh pengarang disini semoga bisa bermanfaat kemudian beliau menutup kitāb beliau dengan mengatakan:
آخِرُهُ ، وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
“Terakhir kita mengucapkan Alhamdulillāhi Rabbil’ālamīn”
Kemudian beliau mengatakan:
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
“Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla senantiasa memberikan shalawat kepada syayid kita Muhammad, pemuka kita Muhammad dan kepada keluarganya, dan para shahābatnya, dan semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberikan salam dengan salam yang banyak kepada beliau sampai hari kiamat.
***
[Disalin dari materi Halakah Silsilah Ilmiah (HSI) Abdullah Roy Bab Ushulussittah]