Beliau mengatakan,
ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻋَﺮَﻓْﺖَ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﺸِّﺮْﻙَ ﺇِﺫَﺍ ﺧَﺎﻟَﻂَ ﺍﻟْﻌِﺒَﺎﺩَﺓَ ﺃَﻓْﺴَﺪَﻫَﺎ ، ﻭَﺃَﺣْﺒَﻂَ ﺍﻟْﻌَﻤَﻞَ ، ﻭَﺻَﺎﺭَ ﺻَﺎﺣِﺒُﻪُ ، ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺨَﺎﻟِﺪِﻳﻦَ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ؛ ﻋَﺮَﻓْﺖَ ﺃَﻥَّ ﺃَﻫَﻢَّ ﻣَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﻣَﻌْﺮِﻓَﺔُ ﺫَﻟِﻚ
Jika Anda sudah mengetahui kalau syirik bercampur dengan ibadah, maka akan merusaknya, menyebabkan gugurnya semua amalan pelakunya dan menyebabkan pelakunya menjadi orang yang kekal di dalam Neraka, tentulah Anda akan mengetahui bahwa perkara yang paling penting bagi Anda adalah mempelajari masalah ini (kesyirikan)
Kalau kita sudah tahu bahaya syirik yang membatalkan amalan, maka amalan sebesar apapun kalau dia melakukan syirik akbar maka amalannya batal dari awal sampai akhir. Jika seseorang yang sejak baligh sudah melakukan amalan sholat, puasa dan lainnya kemudian saat umur 50 tahun melakukan syirik besar, maka amalannya akan dihapuskan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Seandainya engkau berbuat syirik niscaya akan batal seluruh amalanmu. Dan jadilah engkau seorang yang merugi. Kemudian orang tersebut akan kekal di neraka. Sekejap di neraka adalah musibah, apalagi jika tidak akan pernah keluar dari neraka.
ﻟَﻌَﻞَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﺃَﻥْ ﻳُﺨَﻠِّﺼَﻚَ ﻣِﻦْ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟﺸَّﺒَﻜَﺔِ
Semoga dengannya Allah berkenan membebaskan Anda dari jaring kesyirikan ini
ﻭَﻫِﻲَ ﺍﻟﺸِّﺮْﻙُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ، ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻠﻪ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻓِﻴﻪِ : } ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻻَ ﻳَﻐْﻔِﺮُ ﺃَﻥ ﻳُﺸْﺮَﻙَ ﺑِﻪِ ﻭَﻳَﻐْﻔِﺮُ ﻣَﺎ ﺩُﻭﻥَ ﺫَﻟِﻚَ ﻟِﻤَﻦ ﻳَﺸَﺎﺀ { [ ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ 116: ] . ﻭَﺫَﻟِﻚَ ﺑِﻤَﻌْﺮِﻓَﺔِ ﺃَﺭْﺑَﻊِ ﻗَﻮَﺍﻋِﺪَ ﺫَﻛَﺮَﻫَﺎ ﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻓِﻲ ﻛِﺘَﺎﺑِﻪِ
Yaitu kesyirikan kepada Allah, yang Allah Ta’ala telah berfirman tentangnya:“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang berada di bawah (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya”(QS.An-Nisaa`: 116).
Pengetahuan tentang syirik bisa didapatkan dengan memahami empat kaidah yang telah Allah Ta’ala sebutkan dalam Kitab-Nya.
***
[Disalin dari materi Halakah Silsilah Ilmiah (HSI) Abdullah Roy Bab Qawa’idul Arba’]