Mualif / pengarang ingin menunjukkan kepada kita tentang ucapan beliau diawal, bahwasanya tujuan orang-orang musyrikin menyembah berhala-berhala mereka adalah untuk meminta kedekatan kepada Allāh & juga meminta syafa’at.
✓ Ini bukan berarti bahwasanya Mualif / pengarang mengingkari apa yang yang dinamakan dengan syafa’at.
⇒ Syafa’at dihari kiamat adalah hak.
Kewajiban bagi seorang mukmin maupun mukminah (yang laki-laki maupun wanita) untuk beriman adanya syafa’at berdasarkan dalil-dalil didalam Al-Qurān maupun didalam Assunah. Wajib bagi seorang muslim untuk beriman dengan adanya syafa’at dihari kiamat, syafa’at dihari kiamat bermacam-macam ada diantara syafa’at tersebut yang merupakan kekhususan Rasulullãh ﷺ, diantaranya syafa’atul Ujma (syafa’at yang paling besar) yang terjadi dipadang Mahsyar dan diantara syafa’at yang khusus bagi Rasulullãh ﷺ adalah syafa’at untuk masuk ke dalam surga (dibukanya pintu surga). Demikian pula syafa’at beliau kepada paman beliau Abu Tholib. Dan disana ada syafa’at yang umum dimiliki oleh beliau ﷺ, demikian pula dilakukan oleh yang lain seperti para Malaikat, para Nabi, Orang-orang yang beriman, seperti syafa’at bagi orang-orang yang berdosa diantara orang-orang yang beriman yang mereka diazab oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla didalam Neraka dan disana ada syafa’at mengangkat derajat didalam Surga dan ini semua berdasarkan dalil-dalil yang shahih bukan berarti apa yang beliau ucapkan disini bahwasanya beliau mengingkari syafa’at tersebut “tidak”.
Beliau menjelaskan setelahnya, bahwasanya syafa’at yang ada di dalam Al-Qurān maupun Hadits ini ada dua macam
Beliau mengatakan :
والشفاعة: شفاعتان
“Syafa’at itu ada dua ”
شفاعة: منفية؛ وشفاعة مثبتة
⑴ syafa’at manfiyah شفاعة: منفية
Syafa’at yang diingkari. Diingkari oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
⑵ Syafa’at mustbatah شفاعة مثبتة
Syafa’at yang ditetapkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Disana ada syafa’at yang diingkari oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla berdasarkan dalil-dalil di dalam Al-Qurān disana ada syafa’at yang ditetapkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Kemudian beliau mengatakan :
فالشفاعة المنفية، ما كنت تطلب من غير الله، فيما لا يقدر عليه إلا الله
◆ Apa yang dimaksud dengan syafa’at yang diingkari oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla
Yang dimaksud dengan syafa’at yang diingkari adalah syafa’at yang diminta dari selain Allāh
فيما لا يقدر عليه إلا الله
” Didalam perkara yang tidak mungkin melakukannya kecuali Allāh ”
Apabila syafa’at ini diminta dari selain Allāh maka inilah yang diingkari oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla dihari kiamat. Tidak akan bermanfaat yang seperti ini, contohnya seperti yang dilakukan oleh orang-orang musyrikin quraisy karena mereka meminta syafa’at bukan dari Allāh tetapi meminta syafa’at dari sesembahan² selain Allāh.
Oleh karena itu tadi mereka mengatakan :
هَٰؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ ۚ
Mereka mengharap kepada sesembahan² tersebut, takut kepada sesembahan² tersebut, berdoa kepada sesembahan² tersebut, tujuannya supaya memberikan syafa’at bagi mereka disisi Allāh Subhānahu wa Ta’āla pada hari kiamat.
Apabila syafa’at diminta dari selain Allāh maka inilah yang diingkari oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.