Kemudian beliau mengatakan
والدليل قوله تعالى
dan dalil, yaitu dalil tentang keharusan untuk kufur dengan thogut dan beriman kepada Allah ﷻ, adalah Firman Allah ﷻ
لاَ إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَد تَّبَيَّنَ الرُّشْد مِن الْغَي فَمَن يَكْفُرْ بالطَّاغُوت وَيُؤْمِن بِاللّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لَا انَفِصَام لَهَا وَاللّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ [البقرة:256
لاَ إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَد تَّبَيَّنَ الرُّشْد مِن الْغَي
Tidak ada paksaan didalam agama, karena agama ini indah tidak perlu seseorang dipaksa untuk memasuki sesuatu yang indah
قَد تَّبَيَّنَ الرُّشْد مِن الْغَي
sudah jelas
فَمَن يَكْفُرْ بالطَّاغُوت, فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لَا انَفِصَام لَهَا
barang siapa yang kufur kepada thaghut dan beriman kepada Allah ﷻ maka sungguh dia telah berpegang teguh dengan tali Allah ﷻ yang sangat kuat.
الْوُثْقَى ini adalah mu’annats dari al-autsaq, wazannya fu’la, sebagaimana al-kubro adalah adalah mu’annats dari akbar, ash-shughro adalah mu’annats dari ashghar, husna mu’annats dari ahsan.
بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى
adalah berpegang teguh dengan tali yang sangat kuat
لَا انَفِصَام لَهَا
tidak akan terputus, tidak akan terurai,
وَاللّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
dan Allah ﷻ dia adalah Dzat yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Beriman dengan Allah ﷻ dan kufur dengan thogut adalah sebuah kewajiban berdasarkan ayat ini dan dia adalah sebab thabatnya dan tetapnya seseorang di atas agama Allah ﷻ.
Kemudian beliau mengatakan,
وهذا هو معنى لا إله إلا الله
الكفر بالطَّاغُوت وَالإِيمَان بِاللّهِ
Inilah makna لا إله إلا الله karena لا إله yaitu كفر بالطَّاغُوت dan إلا الله yaitu الإِيمَان بِاللّهِ
وهذا هو معنى لا إله إلا الله yaitu الكفر بالطَّاغُوت وَالإِيمَان بِاللّهِ. Ini adalah makna لا إله إلا الله.
Kemudian beliau mengatakan
وفي الحديث
Di dalam sebuah hadits
رأس الأمر الإسلام، وعموده الصلاة، وَذِرْوَةُ سنامه الجهادُ في سبيل الله
Di dalam sebuah hadits, dan hadits ini beliau bawakan ingin menunjukkan kepada kita bahwasanya kalimat لا إله إلا الله yang merupakan kalimat yang intinya beriman kepada Allah ﷻ dan kufur kepada thaghut, dia adalah sesuatu yang sangat mulia di dalam agama Islam, dia adalah yang paling tinggi, syahidnya di sini.
رأس الأمر الإسلام
Ucapan beliau رأس الأمر menunjukkan bahwasanya ini adalah perkara yang paling penting, yang paling tinggi, karena رأس adalah suatu yang paling penting di dalam badan kita.
Yang paling penting diantara perkara-perkara ini adalah الإسلام karena makna Islam الإِسْتِسْلَامُ لِلهِ بِالتَّوْحِيْدِ, menyerahkan diri kepada Allah ﷻ dengan tauhid. Berarti tauhid adalah رأس الأمر, tauhid ini adalah kepalanya yang paling penting di dalam perkara-perkara kita. Beliau mendatangkan hadits ini karena menguatkan tentang kewajiban الكفر بالطَّاغُوت وَالإِيمَان بِاللّهِ dan ini adalah makna Islam, dan Islam kedudukan didalam seluruh perkara dia adalah رأس nya, dia adalah intinya, dia adalah kepalanya.
وعموده الصلاة
Dan tiangnya adalah shalat
وَذِرْوَةُ سنامه الجهادُ في سبيل الله
dan ذِرْوَةُ سنامه maksudnya adalah yang menguatkan karena ذِرْوَةُ artinya adalah yang atas, سنام artinya adalah punuk, sanaamul ibil maksudnya adalah punuk unta, ذِرْوَةُ سنامه yaitu yang bagian paling atas dari punuknya maksudnya adalah yang menguatkan Islam ini, yang menguatkan Islam ini adalah جهاد في سبيل الله. Kalau ditinggalkan jihad padahal saat itu adalah sebuah kewajiban kemudian kaum muslimin meninggalkan jihad maka ini menjadi kehinaan dan akan menjadi kelemahan bagi mereka, tapi ketika mereka mendirikan dan menegakkan syiar Allah جهاد في سبيل الله dan saat itu merupakan kewajiban bagi mereka, maka ini menjadi penguat bagi Islam
وَذِرْوَةُ سنامه الجهادُ في سبيل الله
Dia adalah penguatnya, punuk yang paling atas, وَذِرْوَةُ adalah yang paling puncak, puncak dari punuknya adalah جهاد في سبيل الله maksudnya adalah yang menguatkan Islam.
Jangan dipahami bahwasanya jihad itu yang paling atas yang paling tinggi, tidak, maksudnya adalah yang menguatkan. Karena sebagian ada yang istisykal, menganggap seperti ada pertentangan, kan disini disebutkan رأس الأمر الإسلام sementara disebutkan وَذِرْوَةُ سنامه. Maksud وَذِرْوَةُ سنامه disini adalah yang menguatkan, kalau sampai ditinggalkan maka akan menjadikan Islam lemah .
Hadits ini dikeluarkan oleh Al-Imam At-Tirmidzi dan juga Ibnu Majah, dan dia adalah hadits yang hasan lighairihi.
Berarti kita memahami kenapa beliau mendatangkan hadits ini, yaitu sahidnya disini pada kalimat رأس الأمر الإسلام, dan الإسلام maknanya adalah الإِسْتِسْلَامُ لِلهِ بِالتَّوْحِيْدِ berarti dia lebih dekat Islam di sini bukan Islam dengan makna al ‘amal adz-dzahir dan bukan Islam dengan makna Islam yang dibawa oleh Nabi ﷺ, tapi dia adalah Islam dengan makna umum yang lebih umum yaitu الإِسْتِسْلَامُ لِلهِ بِالتَّوْحِيْدِ.
Kemudian beliau mengatakan,
والله أعلم
dan Allah ﷻ Dia-lah yang lebih tahu
وصلى الله على محمد وآله وصحبه وسلَّم
dan semoga shalawat Allah ﷻ atas Muhammad ﷺ, keluarganya dan juga para sahabatnya dan juga keselamatan atas mereka semuanya.
Menutup kitab beliau dengan والله أعلم, menyerahkan ilmu semuanya kepada Allah ﷻ, beliau berusaha sebagai ulama menulis sesuai dengan kemampuan beliau tapi tentunya Allah ﷻ Dia-lah yang lebih mengetahui.
Dengan demikian kita telah menyelesaikan kitab yang sangat bermanfaat ini yaitu Al-Ushūlu AtsTsalātsah wa Adillatuhā yang dikarang oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahāb Ibnu Sulaiman At-Tamimi rahimahullāh, kita doakan semoga Allah ﷻ membalas beliau dengan balasan yang lebih baik dan menjadikan ilmu yang kita dapatkan dari buku ini adalah ilmu yang bermanfaat yang mewariskan amalan dan mewariskan rasa takut kepada Allah ﷻ.
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Utsul Tsalatsah]