Halaqah yang ke-22 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Fadhlul Islām yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahāb rahimahullāh.
Beliau mengatakan
وللبخاري عن أبي هريرة رضى الله عنه قال: قال رسول الله ﷺ
Di dalam shahih Bukhori dari Abu hurairah radiallāhu anhu beliau mengatakan Rasulullah ﷺ bersabda:
كل أمتي يدخلون الجنة إلا من أبى
_Setiap umatku di akan masuk kedalam surga kecuali orang yang enggan diantara mereka_
Maka kaget dengan orang yang enggan tadi padahal surga di dalamnya adalah darunna’im ( di dalamnya adalah kenikmatan)
فيه ما لا عين رأت، ولا أذن سمعت، ولا خطر على قلب بشر
_Kenikmatan yang pernah kita lihat pernah kita dengar/ pernah terpetik dalam hati kita maka kenikmatan disana jauh lebih besar daripada itu belum pernah dilihat oleh mata & belum pernah didengar oleh telinga bahkan tidak pernah terpetik di dalam hati seseorang_.
Kenapa bisa ada orang yang tidak mau masuk kedalam surga tersebut,
قيل: ومن يأبى؟
_Siapa yang enggan tersebut wahai Rasulullah_
قال:من أطاعني دخل الجنة، ومن عصاني فقد أبى.
_barangsiapa yang taat kepadaku maka dia akan masuk kedalam, surga & barangsiapa yang memaksiati diriku maka dialah orang yang enggan_
Man’atoani – من أطاعني – maksudnya adalah mentaati beliau ﷺ dan masuk kedalam Islām karena beliau menyuruh kepada Islām, Islām yang mana? Islām yang dzhohir dan juga bathin, bukan hanya sekedar Islām dzhohir bathinnya kufur tidak, dzhohir & batin taat kepada Nabi ﷺ.
Maka orang yang demikian – دخل الجنة – dia akan masuk kedalam Surga, menunjukan bahwasanya Islām ini adalah sebab masuknya seseorang kedalam Surga.
Sebaliknya – ومن عصاني – orang yang memaksiati diriku artinya tidak mau masuk kedalam Islām (dzhohir & bathin) – فقد أبى – maka dialah yang enggan masuk kedalam surga, jika enggan masuk kedalam Surga maka tempat kembalinya di dalam Neraka.
Orang yang memaksiati Nabi ﷺ sehingga dia tidak Islām secara dzhohir dan bathin maka dialah yang enggan masuk kedalam Surga artinya tempat kembalinya adalah di dalam Neraka & tentunya menghindarkan diri dari Neraka ini adalah sebuah keharusan, kalau itu sebuah keharusan maka itu masuk Islām adalah sebuah keharusan, supaya kita terhindar dari azab di dalam Neraka.
Baik, – كل أمتي – bisa dua makna
❶ pertama كل أمتي umatku disini maksudnya adalah umat Islām, أمتو الإجبه umat Islām umatnya Nabi ﷺ maksudnya Umat Islām yang menjawab dakwah beliau – يدخلون الجنة – maksudnya adalah semuanya akan masuk kedalam Surga diawal, kalau maksudnya – كل أمتي -maksudnya adalah umat beliau yaitu umat Islām yaitu umat beliau – يدخلون الجنة – maksudnya adalah masuk kedalam Surga diawal, إلا من أبى kecuali yang tidak mau, artinya tidak mau masuk kedalam surga diawal,
Siapa yang enggan masuk kesurga tersebut Ya Rasulullah – قيل: ومن يأبى قال:من أطاعني دخل الجنة- orang yang benar² taat Islāmnya dzhohir dan bathin keikhlasannya yang luar biasa dzhohirnya benar² mengikuti Nabi ﷺ benar² bertauhid, benar² mengikuti sunnah – دخل الجنة- maksudnya adalah masuk kedalam Surga diawal itu kalau memang dia – أطاعني نبي ﷺ – dengan sebenar²nya Islam dengan secara dzhohir dan bathin , – ومن عصاني – dan kalau dia memaksiati diriku, dia didalam agama Islām tetapi masih melakukan kemaksiatan mengikuti syahwatnya melakukan perkara yang diharamkan melakukan dosa besar – فقد أبى – maka sungguh dia telah enggan (maksudnya adalah enggan untuk masuk kedalam Surga) diawal, sehingga dia ada kemungkinan kalau Allāh ﷻ tidak mengampuni maka dia akan dimasukkan kedalam Neraka terlebih dahulu, ini makna yang pertama.
❷ Bisa juga diartikan – كل أمتي – ummat ad dakwah, karena umat beliau ada dua, ada umat al ijabah, ada ummat ad Dakwah. Ummatul Ijazabah (dari kata Ijabah) yaitu menjawab – menjawab dakwah beliau, setiap orang yang menjawab dakwah beliau artinya masuk kedalam agama Islām karena dakwah beliau adalah Islām berarti kita termasuk umatul Ijabah, adapun Umatul dakwah adalah setiap orang yang datang setelah diutusnya Nabi ﷺ baik dia muslim maupun kafir itu adalah umat beliau masuknya ummatul dakwah mereka adalah target dakwah Nabi ﷺ, masa² sebelum beliau maka ini bukan target dakwah beliau tapi setelah beliau menjadi Nabi setiap manusia yang datang setelah itu yang kafir yang musyrik yang ahlul kitab mereka semuanya adalah Umat beliau maksudnya adalah Ummatul dakwah (umat yang ditargetkan dakwah ini untuk mereka).
Umat Islām selain mereka adalah Umatul Ijabah mereka juga umatu dakwah. Adapun ahlu kitab yang sekarang tidak beriman dengan Nabi mereka adalah Umatu dakwah tetapi bukan Umatu Ijabah.
Berarti Umatul Ijabah ini lebih sempit daripada umatu Dakwah. Setiap yang termasuk di dalam Umatul Ijabah maka dia termasuk umatul dakwah, tetapi tidak setiap yang masuk dalam Umatul dakwah kemudian dia adalah Umatul Ijabah.
Sekarang kalau diartikan
كل أمتي
Disini adalah Umatu Dakwah – كل أمتي يدخلون الجنة إلا من أبى – setiap umatku (Umatu dakwah) akan masuk kedalam Surga kecuali orang yang enggan saja.
Maksudnya disini bukan hanya menjadi orang yang pertama tapi disini adalah asalnya memang setiap umatku (Umatu Dakwah) dia akan masuk kedalam surga kecuali orang yang enggan
قيل : ومن يأبى
Siapa yang enggan untuk masuk kedalam surga
Karena ini sekedar bukan (diawal) tapi siapa yang enggan untuk masuk kedalam surga
قال : من أطاعني
Barangsiapa yang mentaatiku
Maksudnya adalah yang masuk kedalam agama Islām , orang yang masuk kedalam agama Islam diantara Umatu dakwah tadi maka dialah yang – دخل الجنة –
«من قال: لا إله إلا الله دخل الجنة»
_Orang yang mengatakan – لا إله إلا الله – maka dia akan masuk kedalam surga_
ومن عصاني
Dan barangsiapa yang bermaksiat kepadaku
Maksudnya tidak mau masuk kedalam agama Islām, di dakwahi
قول لا إله إلا الله
Dia yastakbirun maka dia bermaksiat kepada Nabi & tidak mau masuk kedalam agama Islām
فقد أبى
Maka sungguh dia telah enggan.
Yaitu enggan untuk masuk kedalam Surga.
Maka hadits yang mulia ini diriwayatkan oleh Imam Bukhori menunjukan tentang keutamaan Islam & juga menunjukan kewajiban masuk kedalam agama Islām.
Jika dilihat dari babnya Babu wujubul Islām & Islām yang dimaksud adalah Islām yang bawa oleh Nabi Muhammad ﷺ yang menunjukan kewajiban disini adalah karena orang yang sampai tidak dia masuk kedalam agama Islām yang dibawa oleh Nabi ﷺ maka dia akan masuk kedalam Neraka & wajib bagi kita untuk menghindarkan diri dari Neraka dan untuk menghindarkan diri dari Neraka adalah dengan masuk kedalam agama Islām yang dibawa oleh Nabi ﷺ dan ini menunjukan tentang wajibnya mengikuti agama Islām yang dibawa oleh Nabi ﷺ.
Baik ini kalau diartikan dengan Umatul Dakwah jelas sekali maknanya & mungkin saja bisa juga di artikan dengan Umatul Ijabah.
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Fadhlul Islam]