Setelah beliau berbicara tentang kesempurnaan agama dan bahwasanya Nabi ﷺ sudah menyampaikan agama ini dengan sejelas-jelasnya, beliau ingin memberikan ta’rif memberikan pengetahuan ma’rifah kepada kita dari sisi yang lain, bahwasanya Nabi ﷺ risalah beliau ﷺ ini adalah untuk seluruh manusia.
Jadi agama beliau adalah agama yang sempurna dan beliau adalah seorang rasul yang sudah menyampaikan dengan sebaik-baiknya, maka diantara yang ingin beliau kenalkan adalah kita mengenal bahwasanya Nabi ﷺ diutus oleh Allah ﷻ untuk manusia semuanya. Ingin mengenalkan kepada kita beliau ﷺ berbeda dengan nabi-nabi sebelumnya, risalah beliau adalah risalah untuk semua manusia.
Beliau mengatakan
بعثه الله إلى الناسِ كافةً
Allah mengutus beliau untuk seluruh manusia,
yang dimaksud dengan الناسِ di sini adalah mencakup jin dan juga manusia, الناسِ diambil dari kata Naus yaitu al-i’tirab yaitu guncang, dan dia sering bergerak. Masuk di dalamnya dua golongan jin dan juga manusia
Jadi ucapan beliau
بعثه الله إلى الناسِ كافةً
maksudnya adalah untuk jin dan juga manusia. Semuanya masuk dalam الناسِ, كافةً ini untuk menguatkan untuk seluruhnya, dan ini adalah keistimewaan Nabi ﷺ dibandingkan nabi-nabi sebelumnya. Nabi-nabi sebelumnya diutus untuk kaumnya saja.
Di dalam sebuah hadits beliau ﷺ mengatakan,
وَكَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ عَامَّةً
Dahulu seorang Nabi itu di bangkitkan atau diutus kepada kaumnya secara khusus.
Nabi Saleh diutus kepada Tsamud, Nabi Hud diutus kepada A’ad, Nabi Nuh kepada kaumnya, Nabi Syu’aib kepada Madyan dan seterusnya Nabi Musa kepada Bani Israil, Nabi ‘Isa kepada Bani Israil, khusus untuk kaum tersebut.
Adapun aku
وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ عَامَّةً
Aku diutus untuk seluruh manusia
setelah datangnya Nabi ﷺ maka wajib bagi orang yang mendengar tentang kedatangan beliau baik yang arab maupun yang ajam untuk beriman dengan beliau ﷺ karena beliau diutus untuk seluruh manusia bukan untuk sebagian manusia saja, adapun dalil dari Alquran maka banyak sekali di antaranya akan disebutkan oleh Syaikh disini.
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Ushul Ats Tsalatsah]