June 2021

Nawaqidul Islam

Halaqah 18: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Tujuh Bagian 2

Allah berfirman, وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولاَ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلاَ تَكْفُرْ “Dan tidaklah keduanya (Harut dan Marut) mengajarkan kepada orang lain sihir, sampai keduanya berkata sesungguhnya kami adalah ujian, maka janganlah engkau kufur.” Ayat ke-102 dari surat Al Baqarah ini menceritakan tentang orang-orang Yahudi dan kebiasaan mereka melakukan sihir. Allah berfirman, (وَٱتَّبَعُوا۟ مَا […]

Nawaqidul Islam

Halaqah 17: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Tujuh Bagian 1

Beliau berkata, السَّابِعُ: السِّحْرُ وَمِنْهُ الصَّرْفُ وَالعَطْفُ فَمَنْ فَعَلَهُ أَوْ رَضِيَ بِهِ كَفَرَ وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولاَ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلاَ تَكْفُرْ “Yang ke tujuh adalah sihir. Dan diantara macamnya, Ash Shorfu dan Al ‘Athfu. Barangsiapa yang mengerjakannya atau ridho dengan sihir, maka dia telah kufur, keluar dari Islam. Dalilnya

Nawaqidul Islam

Halaqah 16: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Enam Bagian 2

Dalil bahwasanya orang yang mengejek agama Allah dan apa yang berkaitan dengannya menjadi kafir adalah firman Allah, قُلْ أَبِاللهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِؤُونَ لاَ تَعْتَذِرُواْ قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ “Katakanlah wahai Muhammad, apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya, kalian mengejek-ejek? Janganlah kalian minta udzur. Sungguh kalian telah kufur setelah keimanan kalian.” [At Taubah 65-66] Pada

Nawaqidul Islam

Halaqah 15: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Enam Bagian 1

Beliau berkata, السَّادِسُ: مَنِ اسْتَهْزَأَ بِشَيْءٍ مِنْ دِيْنِ اللهِ، أَوْ ثَوَابِهِ، أَوْ عِقَابِهِ، كَفَرَ وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: قُلْ أَبِاللهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِؤُونَ لاَ تَعْتَذِرُواْ قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ Yang ke enam: “Barangsiapa yang mengejek sesuatu dari agama Allah atau pahala-Nya atau siksaan-Nya, sungguh dia telah kufur. Dalilnya firman Allah yang artinya: Katakanlah, apakah dengan

Qawaidul Arba

Halaqah 23: Qa’idah Yang Keempat

Kaidah yang ke-4 (yang terakhir) dari empat Qoidah Yang dengannya kita bisa memahami apa itu kesyirikan. Beliau mengatakan: القاعدة الرابعة: أنّ مشركي زماننا أغلظ شركًا من الأوّلين، Ketahuilah kata beliau bahwasanya orang-orang musyrikin di zaman kita ini (beliau hidup 200 thn yg lalu) أغلظ شركًا من الأوّلين “Lebih keras / lebih dahsyat kesyirikan nya dari

Nawaqidul Islam

Halaqah 14: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Lima

Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab berkata, الخَامِسُ: مَنْ أَبْغَضَ شَيْئًا مِمَّا جَاءَ بِهِ الرَّسُولُ ﷺ وَلَوْ عَمِلَ بِهِ، كَفَرَ إِجمَاعًا وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنْزَلَ اللهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ Yang ke lima: “Barangsiapa yang membenci sesuatu diantara yang dibawa Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam meskipun dia mengamalkannya, maka dia telah kufur dengan ijma’.

Nawaqidul Islam

Halaqah 13: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Empat

Berkata Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah, الرَبِيع: من اعتقد أنَّ غيرَ هَدْيِ النَّبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم أكمَلُ مِن هَدْيِه، أو أنَّ حُكْمَ غيرِه أحسَنُ مِن حُكْمِه، كالذين يُفَضِّلون حُكْمَ الطَّواغيتِ على حُكْمِه؛ فهو كافِرٌ Pembatal keislaman yang ke empat: “Barangsiapa yang meyakini bahwa selain petunjuk Nabi lebih sempurna daripada petunjuk Beliau shallallāhu ‘alaihi

Ebook

Ebook HSI: Belajar Tauhid

Judul: Belajar TauhidPenulis: Abu SyamilPenerbit: –Tebal Buku: 38 HalamanTahun Terbit: 2021 Ringkasan: Ebook ini merupakan transkrip materi Halaqoh Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bagian Belajar Tauhid. Ebook ini berisi ringkasan 25 materi Belajar Tauhid yang merupakan materi pertama yang disampaikan dalam Halaqoh Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy.

Nawaqidul Islam

Halaqah 12: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Tiga Bagian 2

Syeikh berkata, أَوْ شَكَّ فِي كُفْرِهِمْ “Barangsiapa yang meragukan kekafiran orang-orang musyrikin”, mengatakan dengan hatinya ‘mungkin mereka kafir dan mungkin mereka muslim’. Tidak meyakini kekafiran orang-orang musyrikin adalah kekafiran. Dan meragukan kekafiran mereka juga bentuk kekafiran. Seorang yang beriman yang mengucapkan لا إله إلا الله dan dia yakin serta tidak ragu tentang maknanya, yaitu bahwa

Nawaqidul Islam

Halaqah 11: Penjelasan Pembatal Keislaman Ke Tiga Bagian 1

Berkata Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah, الثَّالِثُ: مَنْ لَمْ يُكَفِّرْ المُشْرِكِينَ أَوْ شَكَّ فِي كُفْرِهِمْ، أَوْ صَحَّحَ مَذْهَبَهُم،ْ كَفَرَ إِجْمَاعًا. Yang ke tiga , “Barangsiapa yang tidak mengkafirkan orang-orang musyrikin atau dia ragu tentang kekufuran mereka atau membenarkan madzhab mereka, maka dia telah kafir dengan ijma’ para ulama.” Seorang muslim percaya pada Allah dan

Scroll to Top