2021

Ibadah

Risalah Aqiqah

Definisi Aqiqah merupakan kalimat kembangan dari kata (عَقَّ يَعِقُّ). Secara bahasa, aqiqah merupakan sebutan untuk rambut yang ada di kepala si bayi saat ia lahir. Adapun secara istilah, aqiqah bermakna suatu yang disembelih saat menggundul kepala si bayi. Aqiqah diberi nama dengan sebabnya lantaran menyembelihnya bermakna (يُعَقُّ), yakni memotong, sedang rambut kepala si bayi dicukur […]

Ushul Ats Tsalatsah

Halaqah 50: Landasan Ke Dua Ma’rifatu Dinil Islam Bil Adillah: Dalil dari Sunnah Tentang Tiga Tingkatan Dalam Islam Bagian 3

قال : فمضى فلبثنا مليا Maka Umar berkata, “Maka laki-laki tersebut pergi meninggalkan tempat kami (majelis Rasulullah) maka kami pun (para sahabat) terdiam sebentar.” Baru saja terjadi percakapan yang luar biasa, yang sangat mengherankan mereka dan mempengaruhi hati mereka. Sampai disebutkan tanda-tanda terjadinya hari kiamat. ثُمَّ قَالَ: يَا عُمَرُ أَتَدْرِي مَنْ السَّائِلُ؟. قُلْتُ: اللَّهُ وَرَسُولُهُ

Ushul Ats Tsalatsah

Halaqah 49: Landasan Ke Dua Ma’rifatu Dinil Islam Bil Adillah: Dalil dari Sunnah Tentang Tiga Tingkatan Dalam Islam Bagian 2

Kemudian Jibril mengatakan, قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنْ الْإِيمَانِ. “Kabarkan kepadaku tentang Iman.” Bertanya tentang amalan-amalan bathin. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam menjawab, أَنْ تُؤْمِنَ بِاَللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ Beliau menyebutkan tentang inti dan rukun dari keimanan. Amalan-amalan bathin ini banyak jenisnya tetapi Beliau Shallallahu ‘alayhi wa sallam menyebutkan intinya.

Ushul Ats Tsalatsah

Halaqah 48: Landasan Ke Dua Ma’rifatu Dinil Islam Bil Adillah: Dalil dari Sunnah Tentang Tiga Tingkatan Dalam Islam Bagian 1

Beliau rahimahullah mengatakan, Dalil bahwasanya Islam yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam ada tiga tingkatan, dalil ini tidak terkait dengan Ihsan saja, meskipun pembahasan terakhir kita mengenai Ihsan. Beliau ingin mendatangkan dalil umum yang menunjukkan bahwasanya Islam yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki tiga tingkatan (Ini yang harus kita pahami).

Ushul Ats Tsalatsah

Halaqah 47: Landasan Ke Dua Ma’rifatu Dinil Islam Bil Adillah: Dalil Ihsan

Kemudian beliau rahimahullah mendatangkan dalil firman Allah, وَمَن يُسْلِمْ وَجْهَهُۥٓ إِلَى ٱللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌۭ فَقَدِ ٱسْتَمْسَكَ بِٱلْعُرْوَةِ ٱلْوُثْقَىٰ “Dan barangsiapa yang menyerahkan wajahnya kepada Allah, sedang dia orang yang Muhsin, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh.” [QS. Luqman : 22] Yuslim (يُسْلِمْ) menyerahkan diri dan dia merasa diawasi oleh Allah atau

Ushul Ats Tsalatsah

Halaqah 46: Landasan Ke Dua Ma’rifatu Dinil Islam Bil Adillah: Tingkatan Islam Ke Tiga Adalah Ihsan dan Rukunnya

Kemudian beliau rahimahullah mengatakan, المرتبة الثالثة: الإحسان: ركن واحد، وهو: ( أن تعبد الله كأنك تراه، فإن لم تكن تراه فإنه يراك ) Tingkatan yang ke tiga : Al-Ihsan (الإحسان) Secara bahasa, Ihsan adalah Al-Itqan artinya puncaknya atau maksimalnya dia dalam melakukan sesuatu. Ihsan dari kata Ahsana (احسن) Yuhsinu (يحسن Ihsanan (احسان) Ahsana (أحسنَ) artinya

Ushul Ats Tsalatsah

Halaqah 45: Landasan Ke Dua Ma’rifatu Dinil Islam Bil Adillah: Dalil Rukun Iman yang Enam

Kemudian setelahnya beliau menyebutkan tentang dalil Rukun Iman yang enam ini. Beliau mendatangkan dalil, والدليل على هذه الأركان الستة قوله تعالى: لَّيْسَ الْبِرَّ أَن تُوَلُّواْ وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَالْمَلآئِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ [البقرة:177] “Bukanlah kebaikan itu kalian memalingkan wajah-wajah kalian ke timur ataupun ke barat akan tetapi yang

Ushul Ats Tsalatsah

Halaqah 44: Landasan Ke Dua Ma’rifatu Dinil Islam Bil Adillah: Kadar Minimal Rukun-Rukun Iman

Kita sebutkan di sini kadar minimal dari beriman terhadap Rukun Iman yang 6. Beriman kepada Allah (أن تؤمن بالله) Maka kadar yang wajib, (minimal/)yang mencukupi) adalah, Beriman dengan keberadaan Allah, artinya Allah itu ada dan ini harus ada dalam diri seseorang. Allah adalah Rabb yang memiliki sifat-sifat Rububiyyah. Kalau ada tapi tidak memiliki sifat Rububiyyah

Ushul Ats Tsalatsah

Halaqah 43: Landasan Ke Dua Ma’rifatu Dinil Islam Bil Adillah: Rukun Iman Ada Enam

Kemudian beliau menyebutkan bahwasanya cabang-cabang keimanan yang jumlahnya 73 ternyata memiliki rukun atau bagian yang paling penting di dalam Iman. Jumlah rukunnya ada 6 dan dia berada di tingkat yang paling tinggi diantara cabang-cabang keimanan. Urutan ke-1 sampai ke-6 adalah 6 rangking pertama yang ditempati oleh Arkanul Iman yang merupakan 6 perkara yang paling penting,

Ushul Ats Tsalatsah

Halaqah 42: Landasan Ke Dua Ma’rifatu Dinil Islam Bil Adillah: Cabang Keimanan Terendah Adalah Menyingkirkan Gangguan dari Jalan

Beliau rahimahullah mengatakan, وأدناها إماطة الأذى عن الطريق “Cabang-cabang keimanan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan di jalan.” Cabang yang paling bawah adalah yang paling kecil pahalanya, yaitu menyingkirkan gangguan di jalan. Misalnya: Seseorang melihat di jalan ada sesuatu yang bisa membuat ban bocor atau ada sesuatu yang dikhawatirkan terkena kaki seseorang atau ada lubang

Scroll to Top