2020

Sirah Nabawiyah

Halaqah 49: Hijrah ke Madinah Bagian 4

Nabi ﷺ dan Abu Bakr Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu meninggalkan goa di malam hari, berjalan ke kota Madinah dalam keadaan dicari oleh orang-orang Musyrikin yang mereka ingin mendapatkan hadiah 100 unta bagi yang membunuh Beliau ﷺ dan Abu Bakr atau menawan keduanya. Suraqah bin Malik menceritakan bahwa ketika dia duduk bersama kaumnya, tiba tiba ada […]

Sirah Nabawiyah

Halaqah 48: Hijrah ke Madinah Bagian 3

Di dalam Musnad Ahmad rahimahullah dengan sanad yang Hasan, disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ pergi dari rumahnya menuju goa ketika rumah Beliau dikepung oleh orang-orang musyrikin yang ingin membunuh Beliau ﷺ. Maka Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu memakai pakaian Rasulullah ﷺ dan tidur di tempat tidur Beliau. Kemudian Rasulullah ﷺ melewati kepungan orang-orang musyrikin tanpa

Sirah Nabawiyah

Halaqah 47: Hijrah ke Madinah Bagian 2

Setelah Bai’at Aqabah yang ke dua, Rasulullah ﷺ tinggal di Mekkah sampai bulan Safar. Kaum muslimin telah ke Madinah dan tidak tersisa di kota Mekkah kecuali sedikit, diantaranya adalah Rasulullah ﷺ, Abu Bakr, dan Ali bin Abi Thalib. Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu telah menyiapkan untuknya dan untuk Rasulullah ﷺ unta yang digunakan untuk berhijrah. Beliau

Sirah Nabawiyah

Halaqah 46: Hijrah ke Madinah Bagian 1

Dalil-dalil yang menunjukkan bahwa dipilihnya Madinah sebagai tempat hijrah Rasulullah ﷺ adalah dengan wahyu dari Allah. Rasulullah ﷺ bersabda, رَأَيْتُ فِي المَنَامِ أَنِّي أُهَاجِرُ مِنْ مَكَّةَ إِلَى أَرْضٍ بِهَا نَخْلٌ ، فَذَهَبَ وَهلي إِلَى أَنَّهَا اليَمَامَةُ أَوْ هَجَرُ ، فَإِذَا هِيَ المَدِينَةُ يَثْرِبُ “Aku melihat di dalam mimpi bahwa aku berhijrah dari Mekkah ke sebuah

Sirah Nabawiyah

Halaqah 45: Bai’at Aqabah ke Dua Bagian 2

Demikianlah orang-orang Anshor membai’at Nabi ﷺ untuk taat, menolong, dan untuk perang. Sehingga Ubadah bin Ash-Shamit menamakan bai’at ini sebagai bai’at perang. Berkata Ka’ab bin Malik Al Anshory (salah satu peserta bai’at) menceritakan secara terperinci peristiwa bai’at, beliau mengatakan, “Kami keluar bersama rombongan haji kaum kami yang masih musyrikin sementara kami sudah shalat dan sudah

Sirah Nabawiyah

Halaqah 44: Bai’at Aqabah ke Dua Bagian 1

Setelah tersebar Islam di kota Madinah, sementara Rasulullah ﷺ masih tinggal di Mekkah menghadapi gangguan orang-orang Quraisy yang semakin hari semakin keras, maka datanglah utusan orang-orang Anshor di musim haji dan membai’at Beliau ﷺ yang dikenal bai’at ini dengan bai’at Aqabah yang ke dua. Berkata Jabir Ibnu Abdillah Al Anshory radhiyallahu ‘anhu, kami berkata, “Sampai

Sirah Nabawiyah

Halaqah 43: Bai’at Aqabah Pertama

Bai’at Aqabah yang pertama terjadi setahun setelah pertemuan yang pertama dengan utusan orang-orang Khazraj. Datang 10 orang dari Khazraj diantaranya adalah: Ubadah bin Ash-Shamit As’ad bin Zurarah Auf Ibnul Harits Rafi’ bin Malik, dll Dan datang juga dua orang dari Aus, yaitu: Abul Haitsam Uaim bin Sa’idah Ini menunjukkan bahwa utusan Khazraj yang masuk Islam

Sirah Nabawiyah

Halaqah 42: Mendakwahi Kaum Anshor

Ketika Nabi mendakwahi para rombongan haji, Beliau bertemu dengan beberapa orang yang datang dari Yatsrib (nama lama dari kota Madinah). Mereka menerima dakwah nabi dan membenarkan Beliau. Beliau ﷺ membacakan kepada mereka Al Qur’an. Pulanglah mereka ke Yastrib dan mengajak keluarganya masuk ke dalam agama Islam, sehingga tidak tersisa sebuah rumah diantara rumah-rumah Yastrib kecuali

Sirah Nabawiyah

Halaqah 41: Mendakwahi Kabilah-Kabilah yang Datang Berhaji dan Meminta Bantuan Mereka

Setelah peristiwa Isra’ dan Mi’raj, Beliau ﷺ melanjutkan dakwahnya dengan iman dan semangat yang semakin bertambah. Ketika musim haji Beliau mendatangi berbagai kabilah yang datang ke Mekkah untuk melakukan ibadah haji. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan sanad yang Hasan, bahwa Rasulullah ﷺ di pasar Lil Majaaz mendatangi manusia di tempat-tempat persinggahan mereka. Beliau mendakwahi mereka

Sirah Nabawiyah

Halaqah 40: Isra’ dan Mi’raj Nabi ﷺ

Setelah meninggalnya Abu Thalib dan Khadijah dan setelah Beliau ﷺ mengalami peristiwa yang sangat menyedihkan di Thaif, maka Allah ingin menguatkan kembali Nabi-Nya dan menghibur Beliau. Terjadilah kejadian yang besar, yaitu kejadian Isra’ dan Mi’raj. Isra’ adalah perjalanan Beliau ﷺ dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqso dalam satu malam. Yang dimaksud Mi’raj adalah diangkatnya Beliau

Scroll to Top