June 2020

Beriman Dengan Takdir Allah

Halaqah 18: Kapan Seseorang Boleh Beralasan dengan Takdir

Takdir dijadikan hujjah dan alasan di dalam musibah dan bencana dan tidak boleh dijadikan hujjah dan alasan di dalam dosa dan kemaksiatan. Ketika musibah seseorang mengatakan, “Ini adalah takdir Allah.” “Ini adalah dengan izin Allah.” Atau mengatakan, “Apa yang Allah kehendaki pasti terjadi.” Maka hal ini akan membawa ketenangan dan kebaikan pada dirinya. Allah Subhānahu […]

Beriman Dengan Takdir Allah

Halaqah 17: Peran Do’a di Dalam Beriman dengan Takdir Allah

Takdir telah tertulis, akan tetapi bukan berarti seseorang meninggalkan berdo’a kepada Allah. Berdo’a adalah bagian dari mengambil sebab yang diperintahkan untuk mendapatkan kebaikan dunia maupun kebaikan akhirat. Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman, وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ [QS Ghafir 60] “Dan berkata Rabb kalian, hendaklah kalian berdo’a kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkan untuk kalian.”

Beriman Dengan Takdir Allah

Halaqah 16: Aliran yang Menyimpang di Dalam Masalah Iradah Syar’iyyah dan Iradah Kauniyah

Aliran yang menyimpang di dalam masalah Iradah Syar’iyyah dan Iradah Kauniyah adalah: – Al Qodariyyah – Al Jabriyyah Mereka tidak membedakan antara Iradah Syar’iyyah dan Iradah Kauniyah. Mereka menganggap bahwa semua yang terjadi adalah dicintai oleh Allah. Adapun Al Qodariyyah maka mereka mengatakan bahwa setiap yang diinginkan oleh Allah pasti dicintai oleh Allah dan yg

Beriman Dengan Takdir Allah

Halaqah 15: Beberapa Contoh Keadaan yang Berkaitan dengan Iradah Syar’iyyah dan Iradah Kauniyah

1. Keimanan Abu Bakar Keimanan Abu Bakar berkaitan dengannya dua Iradah sekaligus (Iradah Syar’iyyah dan Iradah Kauniyah). Berkaitan dengannya Iradah Syar’iyyah karena Allah mencintai dan menginginkan keimanan Abu Bakar. Dan berkaitan dengannya Iradah Kauniyah karena Allah mentakdirkan, mewujudkan, dan menciptakan keimanan Abu Bakar. 2. Keimanan Abu Jahal Keimanan Abu Jahal berkaitan dengannya Iradah Syar’iyyah saja

Beriman Dengan Takdir Allah

Halaqah 14: Perbedaan Antara Iradah Kauniyah Qadariyyah dan Iradah Syar’iyyah Diniyyah

Perbedaan antara Iradah Kauniyah Qadariyyah dan Iradah Syar’iyyah Diniyyah diantaranya: 1. Iradah Kauniyah melazimkan terjadinya apa yang diinginkan oleh Allah. Misalnya Allah menginginkan menciptakan matahari maka terciptalah matahari. Sedangkan Iradah Syar’iyyah maka tidak melazimkan terjadinya apa yang Allah inginkan, seperti secara syari’at Allah menginginkan ke-Islam-an Abu Lahab tetapi hal tersebut tidak terjadi. 2. Bahwa Iradah

Beriman Dengan Takdir Allah

Halaqah 13: Dua Macam Iradah atau Keinginan Allah azza wajalla

Diantara perkara yang penting dipahami oleh setiap muslim di dalam masalah beriman dengan takdir Allah bahwa Iradah atau keinginan Allah ada dua macam: 1. Iradah Kauniyah Qodariyyah Yaitu keinginan Allah yang berkaitan dengan penciptaan dan kejadian-kejadian yang ditakdirkan oleh Allah azza wa jalla, seperti: – Keinginan Allah menciptakan manusia dan hewan – Menciptakan orang yang

Beriman Dengan Takdir Allah

Halaqah 12: Aliran Sesat yang Menyimpang di Dalam Masalah Takdir

Diantara aliran sesat yang menyimpang di dalam masalah takdir adalah aliran Al Majusiyah, yaitu aliran yang mengikuti jalan orang-orang Majusi. Mereka adalah orang-orang yang beriman dengan syari’at, akan tetapi mendustakan takdir Allah. Ada diantara mereka yang mengingkari ilmu Allah dan mengatakan bahwa Allah tidak mengetahui sesuatu kecuali setelah terjadinya. Dan ada diantara mereka yang mengingkari

Beriman Dengan Takdir Allah

Halaqah 11: Beriman dengan Takdir Allah dan Mengambil Sebab (Bagian 3)

Telah berlalu bahwa kebahagiaan dan kesengsaraan telah ditakdirkan. Tempat seseorang di surga atau di neraka telah ditakdirkan. Dan seorang yang beriman sebagaimana dia diperintahkan mengambil sebab dalam perkara-perkara dunia, maka dia juga diperintahkan mengambil sebab di dalam perkara-perkara akhirat. Seorang yang beriman diperintahkan mengambil sebab mendapatkan kebahagiaan di akhirat dan mengambil sebab keselamatan dari adzab.

Beriman Dengan Takdir Allah

Halaqah 08: Cara Beriman dengan Takdir Allah (Bagian 5)

Diantara cara beriman dengan takdir Allah adalah dengan mengimani tingkatan takdir yang ke empat, yaitu: 4. Penciptaan Allah terhadap segala sesuatu. Maksudnya Allah Subhānahu wa Ta’āla adalah pencipta segala sesuatu yang ada di langit maupun yang ada di bumi (sifat-sifatnya dan amalannya). Menciptakan pelaku dan amalan yang dilakukan. Menciptakan orang yang beriman dan keimanannya. Menciptakan

Beriman Dengan Takdir Allah

Halaqah 10: Beriman dengan Takdir Allah dan Mengambil Sebab (Bagian 2)

Banyak dan sedikitnya keturunan sudah ditakdirkan oleh Allah azza wajalla tetapi bukan berarti seorang muslim menunggu tanpa usaha untuk mendapatkan keturunan. Bahkan dia diperintahkan untuk menikah sebagai sebab dan upaya mendapatkan keturunan. Rasulullah ﷺ bersabda, ▪️تَزَوَّجُوْا الْوَدُوْدَ الْوَلُوْدَ فَإِنِّي مُكَاثِرُ بكم الأممَ.. “Nikahilah wanita yang penyayang lagi subur karena sesungguhnya aku membanggakan banyaknya kalian di

Scroll to Top