May 2020

Beriman Kepada Rasul Allah

Halaqah 23: Cara Beriman Kepada Para Rasul (Bagian 21)

Setelah kita memahami tentang mukjizat, Al Karomah, dan Al Ahwal Assyaithoniyyah dan hal-hal yang berkaitan dengannya, maka kita lanjutkan poin-poin tentang tata cara beriman dengan para rasul. Diantara tata cara beriman dengan para rasul alaihimussalam adalah beriman dengan nama-nama para Nabi dan Rasul yang telah Allah sebutkan namanya di dalam Al-Qur’an. Mereka berjumlah 25 orang, […]

Beriman Kepada Rasul Allah

Halaqah 22: Cara Beriman Kepada Para Rasul (Bagian 20)

4. Al Karomah menambah keimanan, ketakwaan, dan kerendahan hati pada pemiliknya, sedangkan Al Ahwal Asy-Syaithoniyyah menambah kekufuran dan kejauhan dari Allah azza wa jalla. Di dalam kitab Hilyatul Auliya, Abu Nu’aim rahimahullah membawakan dengan sanadnya kisah Abu Muslim Al Khaulani seorang yang shaleh dengan Al Aswad Al Ansy orang yang mengaku menjadi Nabi. Berkata Syarohbil

Beriman Kepada Rasul Allah

Halaqah 21: Cara Beriman Kepada Para Rasul (Bagian 19)

Diantara hal yang perlu diketahui oleh seorang muslim adalah perbedaan antara Al Karomah dan Al Ahwal Asy-Syaithoniyyah, karena sering terjadi seseorang menganggap Al Ahwal Asy-Syaithoniyyah sebagai Al Karomah, menganggap seorang wali syaitan sebagai wali Allah. Berikut adalah perbedaan antara Al Karomah dan Al Ahwal Asy-Syaithoniyyah, semoga Allah Subhānahu wa Ta’āla memberikan taufik kepada kita semua

Beriman Kepada Rasul Allah

Halaqah 20: Cara Beriman Kepada Para Rasul (Bagian 18)

Di sana ada perbedaan antara Al Mu’jizat dengan Al Karomah: 1. Al Mu’jizat disertai dengan pengakuan sebagai seorang Nabi sedangkan Al Karomah tidak disertai pengakuan sebagai seorang Nabi tetapi terjadi Al Karomah dengan sebab dia mengikuti dan beriman dengan Nabi dan istiqomah di atasnya. 2. Al Mu’jizat terjadi pada seorang Nabi dan Nabi adalah manusia,

Beriman Kepada Rasul Allah

Halaqah 19: Cara Beriman Kepada Para Rasul (Bagian 17)

Setelah kita mengetahui tentang Al Karomah yang Allah berikan kepada wali-Nya, maka hendaklah kita mengenal tentang Al Ahwal Asy-Syaithaniyyah (keadaan-keadaan syaithan). Al Ahwal Asy-Syaithaniyyah atau keadaan-keadaan syaithan adalah perkara-perkara yang di luar kebiasaan yang terjadi pada seorang wali syaithan sebagai istidraj. Wali syaithan adalah para pengikut syaithan dan penolong syaithan. Yang dimaksud dengan istidraj adalah

Beriman Kepada Rasul Allah

Halaqah 18: Cara Beriman Kepada Para Rasul (Bagian 16)

Diantara dalil dari As-Sunnah atas adanya Al Karomah: 1. Kisah Abu bakar Ash Shidiq radhiyallahu ‘anhu ketika memberi makan sebagian ahlussuffah yang datang kepada beliau. Setiap kali mereka mengambil satu suapan maka makanannya justru bertambah banyak. [diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari dan Al Imam Muslim]. 2. Kisah dua orang shahabat Nabi ﷺ, yaitu Usaid

Beriman Kepada Rasul Allah

Halaqah 17: Cara Beriman Kepada Para Rasul (Bagian 15)

Meyakini adanya Al Karomah adalah termasuk pokok akidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Berkata Syaikhul Islam rahimahullah di dalam kitab beliau Al Aqidah Al Wasithiyah, ومن أصول أهـل السنة : التصديق بكرامات الأولياء وما يُجري الله على أيديهم من خوارق العادات ”Termasuk pokok-pokok Ahlus Sunnah adalah membenarkan karomah para wali dan perkara-perkara di luar kebiasaan yang

Beriman Kepada Rasul Allah

Halaqah 16: Cara Beriman Kepada Para Rasul (Bagian 14)

Diantara perkara Aqidah yang berkaitan dengan Al Mu’jizat adalah beriman dengan Al Karomah. Al Karomah secara bahasa adalah pemberian. Adapun secara syariat adalah sebuah perkara di luar kebiasaan yang terjadi pada seorang wali Allah. Sebuah perkara di luar kebiasaan maksudnya: karomah bukan pemberian atau kenikmatan biasa. Yang dimaksud dengan kebiasaan adalah kebiasaan manusia di zaman

Beriman Kepada Rasul Allah

Halaqah 15: Cara Beriman Kepada Para Rasul (Bagian 13)

Ayat-ayat yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad ﷺ sangat banyak, hal ini menunjukkan keutamaan beliau di sisi Allah dan menunjukkan betapa pentingnya risalah yang beliau bawa, karena risalah beliau adalah risalah yang terakhir dan tidak ada lagi risalah setelah risalah beliau ﷺ. Dan diantara ayat-ayat atau mukjizat-mukjizat tersebut: 1. Al Isra’ & Al Mi’raj Al

Beriman Kepada Rasul Allah

Halaqah 14: Cara Beriman Kepada Para Rasul (Bagian 12)

4. Diantara contoh bahwa Allah menjadikan ayat-ayat seorang Nabi sesuatu yang sesuai dengan keadaan kaumnya adalah mukjizat Nabi Muhammad ﷺ yang berupa Al-Qur’an. Di zaman beliau ﷺ bahasa Arab mencapai zaman keemasan. Penyair-penyair bertebaran, berlomba menyombongkan kefasihannya dan kedalamannya di dalam berbahasa. Maka Allah Subhānahu wa Ta’āla dengan hikmah-Nya menjadikan ayat yang paling besar bagi

Scroll to Top